Salin Artikel

Sambil Menangis, Orangtua Ceritakan Anaknya yang Tewas Diserang Orang Gangguan Jiwa

Saat didatangi, kediaman korban yang berlokasi di Gang Naserih, Jalan Buah, Pekayon, Pasar Rebo, tampak ayah dan ibu korban masih trauma dengan kejadian yang terjadi.

Wajah keduanya terlihat masih sembap dan terus berlinang air mata saat menceritakan kejadian yang menimpa anak semata wayangnya, Adriayana Claresia Putri, pada Selasa (1/1/2019) lalu.

"Saya waktu itu lagi di ruang tamu sama anak, anak lagi main saya lagi ngerajut. Pas saya ke toilet lima menit balik sudah enggak ada. Ternyata anak saya sudah diseret dibawa ke samping gang dipukulin. Saya lihat anak saya sudah tepar," ujar Julia, sang ibu sambil berlinang air mata kepada komisioner KPAI Jasra Putra, Jumat (4/1/2019).

Saat hendak menyelamatkan anaknya, Julia diancam oleh pelaku dengan menggunakan parang.

"Akhirnya saya lari minta tolong tetangga. Pas balik ternyata anak saya sudah dilempar dari atas pagar ke bawah. Tingginya sekitar dua meter," ungkapnya terisak.

Padahal, menurut Julia, saat itu pagar rumahnya sudah dalam kondisi terkunci.

Namun, pelaku yang bernama Darmawan dan mengalami gangguan jiwa itu bisa menerobos pagarnya.

"Itu sudah dikunci, diselot, tapi dia masuk menyeret anak saya," lanjutnya.

Ayah korban, Zichamudin, kemudian menunjukkan lokasi anaknya dilempar oleh pelaku.

Lokasi tersebut berada tepat di perbatasan rumahnya dengan lahan kosong yang dibatasi pagar dengan tinggi sekitar 140 sentimeter.

Seperti Julia, Zichamudin pun tak kuasa menahan tangis terbayang kondisi anaknya yang dianiaya.

"Saya enggak (kuat) membayangkan anak saya dilempar. Ibaratnya anak saya kayak ayam," ujarnya sembari menyeka air mata.

Pelaku sendiri merupakan tetangga yang tinggal dengan jarak 300 meter dari rumah korban.

"Rumahnya di belakang sini. Memang kadang mengamuk, tapi baru kali ini kejadian ada anak diperlakukan seperti anak saya," tutur Zichamudin.

Jasra mengungkapkan, berdasarkan catatan KPAI, kasus ini merupakan yang pertama kalinya.

"Ini kejadian pertama kali dalam catatan KPAI, kasus seperti ini. Orang gila yang menyeret anak dilempar, itu luar biasa," kata dia.

Ia berharap pemerintah bisa serius menangani masalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

"Oleh sebab itu kami berharap Pemprov, RT, RW serius untuk mendata, memastikan bahwa ODGJ ini harus terehabilitasi secara baik sehingga anak-anak juga terlindungi," tutupnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/04/12250311/sambil-menangis-orangtua-ceritakan-anaknya-yang-tewas-diserang-orang

Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke