Salin Artikel

4 Fakta Pelemparan Bom Molotov di Rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarif

Peristiwa itu berlangsung pada Rabu (9/1/2019) dini hari pukul 00.55.

Tidak ada korban jiwa maupun luka pada kasus ini, hanya saja ada bekas hangus ledakan di tembok bagian belakang rumah Laude.

Berikut 4 fakta pelemparan bom molotov di kediaman Laode yang dirangkum Kompas.com.

1. Dilempari bom dua kali

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, ada dua bom molotov yang dilemparkan ke kediaman Laode.

"Jadi di kediaman Pak Laode ada bom molotov. Ada dua botol isinya bahan bakar, ada dua biji yang dilemparkan," ujar Argo Rabu siang.

Argo menyebutkan, kedua bom tersebut ditemukan dalam kondisi yang berbeda. Satu bom ditemukan dengan kondisi masih utuh dan yang satunya lagi dalam kondisi sudah meledak.

"Pada pelemparan pertama, barang bukti yang dilempar terkena tembok lalu jatuh di lantai 1 tapi tidak terbakar, sedangkan pada pelemparan kedua, barang bukti tidak pecah," ujar Argo.

2. Pelaku dua orang berboncengan sepeda motor

Argo mengatakan, berdasarkan rekaman kamera CCTV, terlihat dua orang berboncengan dengan sepeda motor dan mengenakan helm full face di sekitar rumah.

Dari arah sebelah kiri rumah Laode, salah seorang pelaku melemparkan bom molotov sebanyak dua kali.

3. Sempat terdengar bunyi pecahan gelas

Seorang saksi bernama Suwarni menyatakan dia sempat mendengar bunyi seperti pecahan gelas dari rumah Wakil Ketua KPK tersebut.

"Malam saya dengar suara preng gitu, kayak suara gelas pecah. (Kejadiannya) jam 00.30 atau jam 01.00," kata Suwarni saat ditemui Kompas.com, Rabu siang.

Namun ketika itu Suwarni tidak melihat ke lokasi kejadian dan melanjutkan aktivitas memasaknya.

Barulah pada pagi harinya ia mendapat informasi dari Bambang supir Laude bahwa rumah wakil ketua KPK tersebut dilempari bom molotov.

4. Salah satu bom ditemukan dalam kondisi menyala

Laode mengaku menemukan sebuah bom molotov di belakang rumahnya dalam keadaan menyala.

"Pagi-pagi itu, subuh-subuh ketika sopir datang, (bom molotov) masih nyala sumbunya," kata Laode saat ditemui wartawan di depan rumahnya, Rabu malam.

Laode M Syarif juga mengatakan, dirinya bersama anggota keluarga lain tengah berada di rumah saat peristiwa teror bom molotov terjadi pada Rabu dini hari. 

"Keliatannya itu (peristiwa) jam 00.55 menurut kamera CCTV sekitar jam 1 pagi. Kami lagi di rumah," kata dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/10/07571931/4-fakta-pelemparan-bom-molotov-di-rumah-wakil-ketua-kpk-laode-m-syarif

Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke