Salin Artikel

Kisah Tintin dan Bandara Kemayoran...

Tak banyak orang yang tahu bahwa di lokasi ini dulu terdapat salah satu bandara internasional pertama di Indonesia, yakni Bandara Kemayoran.

Bandara ini dibangun pada 1934. Setelah enam tahun proses pembangunannya, pada Juli 1940 Bandara Kemayoran membuka penerbangan perdana.

Landasan pacu utara-selatan memiliki ukuran 2.475 x 45 meter, sedangkan landasan pacu barat-timur mempunyai ukuran 1.850 x 30 meter.

Pada 6 Juli 1940, pesawat jenis DC-3 Dakota mendarat di Bandar Kemayoran. Pesawat tersebut merupakan milik perusahaan Hindia Belanda, Koningkelije Nederlands Indische Luchtvaart Maatschapij (KNILM).

DC-03 memulai penerbangan awal dari Lapangan Terbang Cililitan dan mendarat di Kemayoran. Berawal dari penerbangan itu, merupakan pertanda Bandar Kemayoran sudah mulai beroperasi.

Setelah mendarat di Kemayoran, pesawat jenis DC-3 beregistrasi PK-AJW bertolak ke Australia sehari kemudian.

Setelah saat itu, bandara ini melayani penerbangan diseluruh Hindia belanda, Asia Tenggara, dan Australia. Berbagai pesawat tipe Dakota dan Douglas digunakan untuk melayani jalur ini.

Kisah Tintin

Ada kisah yang unik antara Bandara Kemayoran dengan petualangan Tintin. Kemayoran pernah menjadi latar belakang cerita dalam komik besutan Herge.

Dalam kisahnya yang terkenal yakni, Flight 714 dari London yang singgah di Jakarta. Ketika itu Herge menceritakan bahwa Tintin, Kapten Haddock, dan Profesor Calculus dalam perjalanan menuju Sydney.

Dilansir dari Harian Kompas 20 November 2011, halaman pertama komik Vol 714 Pour Sydney memperlihatkan pohon-pohon dan rumah di kejauhan ketika Tintin turun dari pesawat, yang bisa diterima sebagai lingkungan bandara negeri tropis.

Selain itu terdapat seorang penumpang mengenakan peci. Ini cukup membuktikan bahwa terdapat semacam penelitian yang dilakukan oleh Herge saat Tintin berada di Kemayoran (Indonesia).

Salah satu dialognya pun cukup jelas menggambarkan Jakarta:

"There..! Look..! Kemajoran!... Tell me, is this or this is not Djakarta..” ( Lihat ! di sana! Kemayoran !.....ceritakan padaku, ini Jakarta atau bukan?" Kata Profesor Calculus kepada Tintin dan kapten Haddock.

Ketika berada di Jakarta, Tintin bertemu dengan teman lamanya Piotr Skut dan mengharuskan Tintin mendarat pada sebuah Pulau Kecil dalam petualangannya.

Selain bandara, ada hal lain yang diceritakan Tintin yakni mengenai ATC (air traffic control). Menara ATC bekas Bandara Kemayoran dulunya merupakan Menara ATC pertama di Asia.

Bangunan itu telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Pemerintah Indonesia. Menara ATC ini dikenal dengan sebutan "Menara Tintin".

ATC di Bandara Kemayoran itu ada di dalam komik Tintin. Dalam komik terbitan Indira, lokasi ATC itu diganti menjadi Bandara Halim, lalu versi lain diganti Cengkareng.

Sampai saat ini, menara ditetapkan menjadi cagar budaya berdasarkan Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 495 tahun 1993. Menara Kemayoran yang didirikan pada tahun 1938 itu kini masih berdiri tegak dan kokoh antara gedung-gedung di Kawasan Kemayoran.

Bandara ditutup

Harian Kompas edisi 22 Desember 1977 menyebutkan, penutupan Bandar Udara Kemayoran karena lapangan terbang tersebut masuk daerah pendaratan lapangan terbang Cengkareng/Soekarno-Hatta.

Masalah keselamatan penerbangan juga menjadi faktor lain penutupan Bandara Kemayoran.

Jarak landasan udara Bandara Kemayoran menyilang, juga berdekatan antara Bandara Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/10/16175501/kisah-tintin-dan-bandara-kemayoran

Terkini Lainnya

3 Orang Tewas Akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas Akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke