Dari pantauan Kompas.com, Jumat (11/1/2019), calon penumpang yang hendak menggunakan KRL harus naik ke lantai dua terlebih dahulu. Semua pelayanan tiket dipusatkan di lantai dua. Ada tiga loket tiket tiket dengan petugas yang siap melayani pembelian tiket.
Setelah itu calon penumpang menuju gate untuk dapat masuk ke peron. Ada 11 gate yang difungsikan.
Selanjutnya, calon penumpang turun ke lantai satu untuk naik KRL.
Untuk naik dan turun antara lantai satu dan dua, stasiun itu dilengkapi dua unit lift, 1 eskalator naik, dan 1 tangga turun. Lift diprioritaskan bagi kaum disabilitas, lansia, dan ibu yang membawa anak.
Peron terbilang cukup luas dan disediakan beberapa bangku.
Stasiun itu juga punya beberapa fasilitas baru seperti musala, ruang menyusui, dan ruang P3K.
Begitu penumpang keluar dari stasiun, ada beberapa jenis transportasi lanjutan, antara lain ojek, bajaj, dan taksi.
Seorang penumpang, Fanny (26), mengatakan dia cukup senang dengan tampilan Stasiun Klender yang baru.
"Senang ya, jadi makin luas terus ada fasilitas baru kayak mau shalat juga sekarang gampang ada musalanya," kata Fanny, Jumat.
Penumpang lainnya, Rahma (57), merasa stasiun baru itu lebih bagus karena dilengkapi lift yang bisa diaksesnya.
"Saya kan sudah enggak kuat naik tangga, jadi enak kalau ada lift. Tadi saya naik turun pakai lift," kata dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/11/15592931/wajah-baru-stasiun-klender