Salin Artikel

Di Sidang Perdana, Hercules Minta Dipercepat karena Mau Umrah

Pengajuan tersebut diajukan dalam sidang perdana dengan agenda bacaan dakwaan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada Rabu (16/1/2019).

"Setelah kami berunding, mohon kepada Yang Mulia (Hakim). Bagaimana persidangan ini dua kali dalam satu minggu? Mengingat Bapak Hercules akan malakukan umrah," kata Ikraman Thalib, kuasa hukum Hercules dalam sidang.

Permintaan tersebut dibacakan setelah bacaan dakwaan.

Hakim Ketua Rustiono mengatakan, sidang lanjutan terdakwa Hercules dengan agenda mendatangkan saksi ditunda hingga satu minggu ke depan. Adapun sidang kehadiran saksi dijadwalkan pada Rabu (23/1/2019).

Pengajuan tersebut diterima oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Anggia Yusran.

Ia menyebutkan, dalam sidang selanjutnya, JPU akan menghadirkan 24 saksi dan akan dilakukan kesaksian bertahap apabila memungkinkan.

"Kita lihat dulu yang hadir bisa berapa. Kalau lima bisa, kita lanjutkan, kalau kemungkinan satu kali seminggu atau dua kali seminggu," kata Rustiyono.

Hakim belum bisa mewujudkan pengajuan kuasa hukum Hercules hingga sidang selanjutnya digelar pada pekan depan.

Dalam sidang tersebut, Hercules datang dengan kemeja dan kopiah putih serta celana jeans. Ia diam mendengarkan dan menerima bacaan dakwaan oleh jaksa.

Hercules terlibat dalam penguasaan lahan PT Nila Alam di Jalan Daan Mogot, Kalideres, Jakarta Barat.

Ia memimpin penguasaan lahan oleh 60 anak buahnya sejak 8 Agustus-6 November 2018. Ia bersama 11 orang anak buahnya ditahan di Rutan Salemba, Jakarta Timur. 

Mereka disangkakan Pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan dan Perusakan, Pasal 167 KUHP tentang Pemaksaan, dan Pasal 335 KUHP tentang Perbuatan Tidak Menyenangkan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/16/15315651/di-sidang-perdana-hercules-minta-dipercepat-karena-mau-umrah

Terkini Lainnya

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke