Salin Artikel

Sampah Per Hari Capai 1.700 Ton, Kota Bekasi Kekurangan Truk Pengangkut

Nazirwan mengatakan, produksi sampah dari warga Kota Bekasi mencapai 1.700 ton per hari. Namun, jumlah truk sampah yang hanya 240 unit itu tidak mampu mengangkut seluruh sampah ke TPSA (Tempat Pembuangan Sampah Akhir).

"Armada baru mampu mengangkut 40 sampai 45 persen sampah perkotaan saja atau sekitar 600 sampai 700 ton per hari," kata Nazirwan kepada Kompas.com, Kamis (17/1/2019).

Menurut Nazirwan, idealnya jumlah truk sampah yang harus dimiliki Pemkot Bekasi untuk mengangkut seluruh sampah tiap harinya yakni, 400 hingga 450 unit.

"Hampir semua sehat (truk sampah). Cuma mereka satu rit sehari ada yang 2 rit. Kebanyakan dari kita sistemnya door to door. Memang diharapkan ke depan keinginan kita ada titik temu. Cuma warga kan enggak mau karena itu bau," ujar Nazirwan.

Dia menjelaskan, untuk sisa sampah yang belum terangkut. Selama ini dialihkan ke pengolahan sampah melalui bank sampah di tingkat RW. Namun, bank sampah yang beroperasi dirasa belum bekerja maksimal.

Terdapat 911 bank sampah yang terdaftar tersebar di 1.013 RW di Kota Bekasi. Namun tercatat baru sekitar 200 bank sampah yang aktif beroperasi.

"Bank sampah baru bisa mengolah 10 hingga 15 persen dari 1.000 ton sampah yang tidak terangkut. Itu setara dengan 100 sampai 150 ton sampah, sisanya terbuang ke TPS liar," ujar Nazirwan.

Sementara itu, Kabid Penaatan dan dan Peningkatan Kapasitas pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Ferdinan mengatakan, Pemkot Bekasi menargetkan 70 persen RW di Kota Bekasi tersedia bank sampah.

"Idealisnya bahwa bank sampah itu harus hadir di seluruh RW. Jumlah RW kita kan ada sekitar 1.031. Kita target minimal itu bisa capai 50 sampai 70 persen pada akhir 2019 ini," kata Ferdinan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/17/13304701/sampah-per-hari-capai-1700-ton-kota-bekasi-kekurangan-truk-pengangkut

Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke