Salin Artikel

Isu PNS Dipaksa Beli Tiket Film "Terima Kasih Cinta", Ini Penjelasan Pemkot Bekasi

"Saya tegaskan bahwa tidak ada unsur pemaksaan kepada pegawai Pemerintah Kota Bekasi untuk membeli tiket film Terima Kasih Cinta," kata Tri saat dikonfimasi, Kamis (17/1/2019).

Adapun tokoh dalam film tersebut diperankan oleh putra dari Tri dan putri Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.

Istri Wakil Wali Kota Bekasi juga bertindak sebagai produser dalam film itu.

Dia menjelaskan, pihaknya hanya mengimbau kepada pegawai Pemkot Bekasi untuk menonton film tersebut namun tidak dengan paksaan.

Imbauan itu dilakukan karena 70 persen latar dalam film tersebut berada di Kota Bekasi.

Menurut dia, film itu akan menguatkan citra Kota Bekasi. Oleh karena itu, hal tersebut harus diawali dengan menumbuhkan animo menonton dari masyarakat Kota Bekasi terlebih dahulu.

"Imbauan atau ajakan untuk menonton film itu sifatnya berbentuk sosialisasi, tidak mengikat, tidak ada paksaan dan diserahkan sepenuhnya kepada yang mau nonton," ujar Tri.

Dia juga meminta kepada pegawai Pemkot Bekasi apabila ada oknum yang memaksa untuk menonton film tersebut untuk laporkan kepada pihak berwajib.

Sebelumnya beredar kabar bahwa ada pemaksaan kepada Tenaga Kerja Kontrak (TKK) Pemkot Bekasi untuk membeli tiket film itu.

Para TKK dikabarkan mengeluh karena diperintah untuk membeli tiket, padahal gaji bulan Desember 2018 beluk dibayarkan kepada TKK.

Terkait hal itu, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memerintahkan Pj Sekretaris Daerah Kota Bekasi untuk membayarkan gaji TKK yang berjumlah 11.000 orang bulan Desember 2018 pada Jumat (18/1/2019) besok.

"Selesaikan penghasilan TKK supaya mereka kembali semangat bekerja ketika menghadapi berita simpang siur," tutur Rahmat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/17/16051701/isu-pns-dipaksa-beli-tiket-film-terima-kasih-cinta-ini-penjelasan-pemkot

Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke