Salin Artikel

Hujan, Tenda Pengungsian Korban Kebakaran Tomang Dimasuki Air

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi siang tadi, tenda pengungsian itu dihuni ibu-ibu, lansia, dan anak-anak.

Saat hujan semakin deras, sejumlah warga yang mengungsi langsung berkumpul ke area tengah tenda.

Sebab, air hujan dari arah belakang tenda pengungsian mulai masuk ke dalam tenda.

Beberapa pria pun membantu menyerok air yang masuk ke dalam tenda dengan alat sapu air (sweeper karet).

Selain itu, atap tenda dipenuhi air dan membuat bentuk tenda mengantung. Warga pun meyangga tenda dengan tongkat agar air dari atap tenda tidak masuk ke dalam.

"Bu, kalau masih begini. Pindah ke mushala saja," usul seorang warga yang membantu membersihkan tenda.

Namun, mereka tetap berada di tenda dan hanya menyelamatkan barang-barang dari kebocoran.

Mereka juga menyelamatkan tumpukan pakaian bantuan yang berada di dalam tenda.

Meski begitu, salah satu warga yang mengungsi, Yani, mengatakan bahwa masuknya air ke tenda baru terjadi hari ini.

Ia pun ikut membantu warga lain membersihkan air yang masuk ke terpal alas tenda.

"Baru ini masuk airnya jadi banjir tenda. Padahal semalam juga hujan tetapi enggak sampai masuk karen enggak deras, yang sekarang karena hujannya deras," kata Yani.

Menurut dia, area pengungsian yang merupakan lapangan bulu tangkis lebih rendah dari wilayah sekitarnya.

Dengan demikian, jika hujan, kemungkinan area tenda digenangi air.

Sementara itu, Saiyah, pengungsi lainnya, mengaku cemas apabila air masuk saat para warga sedang terlelap pada malam hari.

Sebab, mereka harus segera bangun dan membawa air ke luar tenda agar bisa beristirahat dengan tenang.

"Kasihannya sama anak-anak. Mereka lagi tidur terganggu karena air hujan masuk ke dalam tenda, jadinya kebangun-bangun," kata Saiyah.

Sementara itu, korban kebakaran di wilayah tersebut tersebar di sejumlah pengungsian, yaitu lapangan bulutangkis, dua mushala, dan satu tenda lainnya yang dibangun di lapangan terbuka. Ada pula yang menyebar ke rumah kerabat atau saudara.

Kebakaran di Tomang ini diduga berasal dari ledakan gas rumah seorang warga yang sedang memasak pada Senin (21/1/2019) dini hari untuk usaha warungngnya.

Akibatnya, kebakaran menghunguskan 166 rumah di RW 011, RW 014, dan RW 015 yang merugikan 185 KK dengan total 1.251 jiwa.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/22/18572661/hujan-tenda-pengungsian-korban-kebakaran-tomang-dimasuki-air

Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke