Salin Artikel

Kisah Sumi, Puluhan Tahun Berkeliling Jadi Pedagang Sayur Gendong

Dengan membawa sebuah payung berwarna biru dongker, ia tampak berhati-hati melangkah di besi-besi rel di Jalan Bendi Besar, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Ia terlihat berjalan memasuki gang-gang sempit permukiman penduduk sambil berseru, "sayur... sayur...".

Ia menawarkan sayur kepada tiap orang yang ditemuinya di gang tersebut.

"Setiap hari sudah 50 tahun dagang ginian (sayur), dulu sih di Praja Tanah Kusir waktu masih muda, waktu masih umur 17 tahun," ujar Sumi kepada Kompas.com setelah meletakan bakul sayur yang di panggulnya.

Terlihat berbagai jenis sayuran hingga rempah-rempah memenuhi bakul yang terbuat dari rotan tersebut.

"Ada sawi, kol, seledri, daun bawang, cabe, bawah merah, bawang putih, macam-macam lihat saja," kata Sumi.

Bukan perkara mudah setiap hari harus memanggul bakl dipenuhi sayur-sayuran.

Ia mengaku pernah setengah bulan terbaring akibat darah tinggi yang dideritanya.

"(Sakit) darah tinggi. Biasa (tekanan darah) 130, eh tiba-tiba 155, klieng-klieng, tidur melulu kagak jualan," ujarnya.

Ibu empat orang anak ini mengaku masih ingin terus berjualan meski usianya sudah lanjut. Sebenarnya, lanjut dia, anaknya bisa membantunya berdagang sayur.

Namun, berdiam diri di rumah justru membuat dirinya stres.

"Ya biar dapat Rp 50.000 begitu kan senang, lihat-lihat matahari kan gitu. Kalau di rumah melulu bangun tidur kliengan lagi gitu," kata Sumi.

Sebelum membawa keliling dagangannya, Sumi menggelar dagangannya di sebuah pasar di Jalan Peninggaran, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, mulai pukul 03.00.

Setelah matahari terbit, ia kemudian menggendong bakul berisi sayur-sayuran ke permukiman warga di Jalan Delman Utama dan Jalan Bendi Raya.

Barulah pada pukul 11.00, suaminya akan datang menjemput Sumi dengan sepeda motor di sebuah pos keamanan di Jalan Delman Utama.

Jika barang dagangannya belum habis, ia akan menitipkan sayur mayur tersebut ke warung yang memiliki lemari es untuk dijual kembali.

Ia mengatakan, bisa memperoleh Rp 900.000 hingga Rp 1.000.000 dari berjualan di pasar hingga berkeliling jualan sayur setiap harinya.

Selama 50 tahun berdagang sayur, Sumi tak mempermasalahkan jika ada yang berutang padanya.

"Sing penting kita enggak jahatin orang," kata Sumi tersenyum.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/28/21414731/kisah-sumi-puluhan-tahun-berkeliling-jadi-pedagang-sayur-gendong

Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke