Salin Artikel

Pengelola Tak Sepakat Pemkot Buat Tempat Pengangkutan Sampah di Kolong Tol

Sekretaris Perusahaan PT CMNP Indah Dahlia Lavie menyatakan, keberadaan tempat pengangkutan sampah di kolong tol dapat menyebabkan kerusakan struktur tiang jalan tol.

"Air sampah dapat menyebabkan korosi pada tiang beton struktur jalan tol dan ini akan berakibat fatal bagi pengguna jalan tol di atas," kata Indah kepada wartawan, Selasa (29/1/2019).

Indah menuturkan, alat-alat atau truk pengangkut sampah juga dikhawatirkan dapat menabrak struktur tiang jalan tol.

Ia menambahkan, keberadaan sampah di kolong tol dapat mengganggu warga sekitar.

"Sampah yang ada di kolong tol akan menyebabkan bau dan penyakit bagi warga sekitar, seharusnya warga juga sudah sadar akan hal itu," ujar Indah.

Kendati demikian, Indah mengamini bahwa warga membutuhkan TPS yang sampahnya diangkut secara periodik oleh petugas.

Pemagaran lahan kolong tol juga dilanjutkan demi mencegah warga buang sampah sembarangan.

PT CMNP, kata Indah, juga mendukung wacana Pemkot Jakarta Utara yang hendak memanfaatkan lahan kolong tol sebagai fasilitas publik dan tempat interaksi masyarakat.

Diberitakan sebelumnya, Pemkot Jakarta Utara berencana menempatkan sejumlah titik pengangkutan sampah di kolong Tol Ir Wiyoto Wiyono.

Titik pengangkutan sampah itu rencananya berada di tempat yang strategis dan mudah diakses agar sampah-sampah dapat diangkut secara rutin oleh petugas.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/29/18480661/pengelola-tak-sepakat-pemkot-buat-tempat-pengangkutan-sampah-di-kolong

Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke