Arief mengatakan, renovasi saluran air itu dilakukan lantaran kerap terjadi banjir di jalan kolong Tol JORR ketika hujan deras turun.
Renovasi yang akan dilakukan adalah dengan melebarkan dan menambah kedalaman saluran agar dapat menampung debit air lebih banyak.
"Mudah-mudahan secepatnya diperbaiki (saluran air). Kemarin rapat, mudah-mudahan di pertengahan atau akhir Februari 2019 (renovasi) dimulai. Pelebaran 80 sentimeter dan tambah tinggi satu meter. Pembiayaan dari PT KKDM (Kresna Kusuma Dyandra Marga) selaku pelaksana Tol Becakayu," kata Arief saat ditemui di kantor DBMSDA Kota Bekasi, Kamis (31/1/2019).
Arief menambahkan, pihaknya memperkirakan renovasi saluran air itu rampung pada April 2019.
Sehingga nantinya, tidak ada lagi air yang mampet di saluran itu yang menyebabkan banjir.
Adapun mampetnya saluran air itu sebelumnya disebabkan adanya kabel PLN yang berada di sana.
"Enggak sampai tiga bulan, kalau fisiknya sih paling satu bulan setengah ya. Karena kabel PLN, sudah saya tekankan ke PLN tolong lah dibangun diselesaikan, tapi belum direspons. Target April 2019 rampung dan sudah tidak banjir," ujar Arief.
Pengembang kawasan Kota Bintang juga diminta ikut menangani banjir karena posisinya yang bersampingan dengan kolong Tol JORR.
Pihak DBMSDA meminta kepada pengembang kawasan Kota Bintang untuk memperlebar kali yang menjadi aliran air dari saluran di kolong Tol JORR. Namun, hingga kini prosesnya masih tahap negosiasi.
Jika hujan deras mengguyur, Jalan KH Noer Ali di bawah kolong Tol JORR kerap direndam banjir hingga selutut orang dewasa.
Hal itu membuat lalu lintas macet, bahkan jalan lintas Jakarta-Bekasi itu bisa lumpuh sementara.
Kemacetan yang terjadi dapat mencapai 500 meter karena kendaraan roda empat tidak bisa melintasi banjir tersebut.
Kendaraan roda dua yang memaksakan lewat banjir pun sering mogok.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/31/16060011/kerap-banjir-renovasi-saluran-air-di-kolong-tol-jorr-mulai-februari