JAKARTA, KOMPAS.com - Pulau Bidadari yang berada di Kepulauan Seribu memiliki sejarah dan kisah hingga menawarkan destinasi yang memesona.
Mungkin tak banyak orang yang tahu, pulau ini memiliki cerita masa lalu yang begitu mengesankan sebelum akhirnya menawarkan "seribu" pesona.
Dikutip dari buku DKI Jakarta, Seribu Nusa Ibu Kota di Laut Jawa karya Tim Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2016, disebutkan bahwa dulunya pulau ini bernama Pulau Sakit.
Pada abad ke-17, pulau ini menjadi tempat untuk menampung orang sakit lepra yang saat itu terkesan dibuang dan dikucilkan.
Baca juga: Ribuan Ikan Lompat-lompat di Pulau Bidadari, Ini Dugaan Penyebabnya
Orang-orang yang terjangkit penyakit tersebut banyak yang dipindahkan dari Muara Angke di Jakarta ke pulau ini
Era itu, lepra dianggap penyakit kutukan karena belum bisa disembuhkan.
Makanya, untuk mengingat pernah ada tempat yang menampung para penderita lepra, pulau ini dinamai angle's island. Namun, tidak ditemukan bangunan fisik dari kisah itu.
Hanya terdapat cottages dan benteng Martello yang dibangun bersamaan dengan pembangunan benteng di Onrust.
"Kalau mengelilingi pulau, bisa jalan kaki, bisa juga naik sepeda. Ada jogging track-nya," kata Eko HN, marketing Bidadari Eco Resort di dalam buku.
Baca juga: Ada 4 Kuintal, Ikan Tembang yang Terdampar di Pulau Bidadari Disebut Aman Dikonsumsi
Kini, benteng bulat itu menjadi tempat favorit untuk dikunjungi di pulau seluas 64 hektar ini.
Benteng yang ada di Pulau Bidadari ini disebut lebih luar dari benteng Martello di Kelor.
Disebut ada tiga lapis batu bata yang menyusun benteng. Lapisan paling luar berupa tembok batu bata tebal sama hal dengan di Kelo.
Tembok batu bata yang tebal itu melingkar lengkap dengan lubang pengintip yang pada saat itu dikhususkan untuk menembakkan meriam.
Baca juga: Fenomena Ikan Terdampar di Pulau Bidadari, Pemprov DKI Teliti Sampel Air
Hal ini dibuktikan dengan keberadaan meriam perang peninggalan Belanda ketika melawan Inggris di benteng tersebut.
Tembok kedua adalah penghubung ruang tengah menuju ke atas benteng.
Selain itu, Pulau Bidadari ini memiliki spot pepohonan yang tak lepas dari sejarah. Keberadaan pohon itu disebut langka, bahkan usianya mencapai lebih dari ratusan tahun.
Masyarakat yang berkunjung dan bermalam di area Pulau Bidadari itu bisa melihat sejumlah binatang di sekitar.
Bahkan, Bidadari Eco Resort sengaja mendatangkan binatang dari luar pulau untuk wisatawan yang berkunjung. Akan ada atraksi seekor lumba-lumba pada jam-jam tertentu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.