Salin Artikel

Warga Bekasi Terdampak Proyek LRT Minta Kejelasan Pemerintah

Dari pantauan Kompas.com, rumah warga di wilayah RW 06 hingga RW 08 Kelurahan Jatimulya yang akan digunakan untuk pembangunan depo LRT Bekasi Timur, masih berdiri tegak. Di sana, warga masih beraktivitas seperti biasanya.

Ketua Forum Komunikasi Warga Kampung Jati Terbit, Sondi Irwanto Silalahi mengatakan, sudah dua tahun proses pembebasan di wilayahnya berlangsung, namun belum juga selesai.

Menurut dia, tidak transparannya pemerintah dalam pembebasan lahan kepada warga yang terdampak menyebabkan proses itu belum rampung.

"Pembebasan lahan itu kan ada beberapa tahap yang harus dilakukan, seperti tahap sosialisasi. Harusnya warga diundang, konsultasi publik. Ini enggak dijalankan, itu saya tanyakan di sosialisasi pertama itu mana konsultasi publiknya? Harusnya dijalankan dan semua warga terlibat semua," kata Sondi kepada Kompas.com, Jumat (1/2/2019).

Sondi menegaskan, warga sejatinya tidak menolak pembangunan depo LRT Jabodebek. Justru warga mendukung penuh proyek nasional tersebut.

Hanya saja, warga meminta kejelasan dan keterbukaan kepada pemerintah terkait pembangunan depo LRT di sana.

Warga meminta kejelasan terkait lingkup lahan yang digunakan untuk pembangunan depo LRT, seberapa luas lahan yang digunakan, dan seberapa banyak rumah warga yang terkena dampak.

"Masyarakat resah, saya bilang sama pejabat BPN (Badan Pertanahan Negara) satu hari-dua hari proses pengukuran selesai, asalkan pejabat Kemenhub datang dan jelaskan ke warga. Kami memaksa kepala BPN buat surat tertulis berapa ukuran depo. Jadi jangan dibilang masyarakat melawan," ujar Sondi.

Sondi menambahkan, pemerintah sebetulnya sudah memberi tahu lahan mana saja yang akan digunakan untuk pembangunan depo LRT.

Warga juga sudah ada yang diajak bicara untuk membahas biaya ganti rugi. Namun, hingga kini tak ada kejelasan lagi terkait hal itu.

"Harganya segini, dikasih janji tapi janji yang enggak bisa kami pegang, Ketika dituntut, enggak bisa dibuktikan. Pada kenyataannya begitu lihat angka yang belum final atau (disepakati) tertulis itu, Jadi, pada akhirnya masyarakat bingung," tutur Sondi.

Jadwal pengoperasian LRT Jabodebek molor dari target. Pada awalnya, LRT Jabodebek direncanakan beroperasi pada 2019.

"Komersialnya akhir 2020 atau pertengahan 2021, karena kami ada testing dan commissioning untuk memastikan kereta ini aman. Jadi kalau (konstruksi) sudah selesai, kami uji coba tiga bulan," ujar Direktur Operasional II PT Adhi Karya (Persero) Tbk Pundjung Setya Brata di Jakarta, Januari 2019 lalu.

Pundjung menambahkan, untuk kontruksinya ditargetkan rampung pada akhir 2019.

Namun, untuk pembangunan depo di Bekasi Timur masih mengalami kendala pembebasan lahan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/02/01/21440651/warga-bekasi-terdampak-proyek-lrt-minta-kejelasan-pemerintah

Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke