Salin Artikel

Warga Ingin TPA Burangkeng di Kabupaten Bekasi Ditutup

Hal itu dikatakan Ali berdasarkan hasil musyawarah antara pihak Pemerintah Desa Burangkeng bersama warga Desa Burangkeng pada Senin (18/2/2019).

"Intinya kami mah ingin ditutup saja (TPA Burangkeng). Iya enggak di sana lagi, ini dari aspirasi warga. Soalnya berdasarkan hasil survei di lapangan rata-rata sebagian besar inginnya seperti itu," kata Ali saat dikonfirmasi, Senin (25/2/2019).

Ali menambahkan, berdasarkan hasil pertemuan itu, pihaknya tidak serta-merta akan langsung menuntut TPA Burangkeng ditutup.

Pertama-tama, ada Tim 17 yang dibentuk dan beranggotakan gabungan dari Pemerintah Desa dan elemen masyarakat Desa Burangkeng.

Tim itu bertugas menampung aspirasi dan harapan warga secara menyeluruh terkait keberadaan TPA Burangkeng.

Hasil aspirasi itu akan ditampung dan dikirimkan kepada Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk direalisasikan.

"Intinya untuk membahas keinginan warga. Kemarin anggota tim sudah saya minta untuk mencari informasi apa saja keinginan warga dengan adanya TPA. Anggota tim sudah mulai bergerak mencari apa saja keinginan warga," ujar Ali.

Adapun aspirasi warga Desa Burangkeng antara lain pembuatan saluran air, pembenahan jalan di sekitar TPA, pembenahan dan pemeliharaan kawasan TPA, pemberian uang kompensasi bagi warga Desa Burangkeng yang terdampak langsung sampah dari TPA, dan lainnya.

Sementara itu, Aep, warga Kampung Jati, Desa Burangkeng mengatakan, selama ini pihak Pemkab Bekasi tidak pernah memberikan perhatian khusus kepada warga Desa Burangkeng yang hidup berdampingan dengan TPA.

"Kami tidak pernah diperhatikan padahal kami ini tinggal dekat tempat sampah. Kami maunya ada fasilitas kesehatan yang jelas, kompensasi, dan saluran air," tutur Aep.

Dia pun mengancam akan menutup secara paksa TPA Burangkeng apabila aspirasi warga melalui Tim 17 bentukan Pemerintah Desa Burangkeng tidak dikabulkan Pemkab Bekasi.

"Kalau memang itu (aspirasi) enggak dikabulin, kami aksi lagi, 14 hari lah (setelah surat aspirasi warga diajukan) kejelasannya," ujar Aep.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/02/25/10453171/warga-ingin-tpa-burangkeng-di-kabupaten-bekasi-ditutup

Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke