Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, pihaknya baru akan mendeklarasikan bersama ritel.
"Belum kami lakukan (pemberlakuan perwal tentang pengurangan penggunaan plastik). Besok kami baru deklarasi dengan ritel-ritel untuk pengurangan penggunaan kantong plastik," ujar Idris di Balai Kota Depok, Jawa Barat, Jumat (28/2/2019).
Idris mengaku sempat berdiskusi dengan Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mengenai pembuatan perwal pengurangan penggunaan kantong plastik.
Menurut dia, Pemkot Banjarmasin tidak langsung memberlakukan kebijakan tersebut.
"Jadi perlu tujuh tahun mereka berjuang siapkan perangkat-perangkatnya untuk memaksimalkan mengurangi kantong plastik," katanya.
Ia mengatakan, perlu pembuatan kantong pengganti sebelum menerapkan kebijakan pengurangan kantong plastik.
Menurut dia, perlu 100 pelaku usaha yang terlibat untuk menutupi produksi tas pengganti kantong plastik.
"Kami harus menyiapkan tas pengganti plastik. Namun, untuk menutupi itu, kami membutuhkan 100 pelaku untuk menutupi kebutuhan produksi tas pengganti yang bukan plastik yang murah dan bagus," ucap Idris.
Para pelaku usaha juga diminta melaporkan evaluasi pengurangan kantong plastik setiap tiga bulan.
Pihaknya berharap pengurangan penggunaan kantong plastik dapat menjadi kebiasaan warga.
"Jadi besok baru deklarasi pengurangan kantong plastik dengan harapan tahun 2020 bisa bersih dari plastik," ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Depok, sebanyak 100 ton sampah plastik terkumpul setiap harinya.
Sampah tersebut didominasi plastik kemasan.
Oleh karena itu, Idris berencana membuat peraturan wali kota terkait pengurangan kantong plastik di Depok.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/02/28/21150141/pemkot-depok-sosialisasikan-pengurangan-penggunaan-plastik-ke-ritel