Salin Artikel

Kantong Plastik Tidak Gratis, Begini Kenyataannya di Lapangan

Pantauan Kompas.com di Alfamart Ramanda, Depok terdapat poster-poster berisi imbauan agar masyarakat membawa tas sendiri untuk belanja.

Di depan pintu minimarket tersebut juga ditampilkan kantong ramah lingkungan milik Alfamart yang dijual Rp 3.500.

Saat Kompas.com hendak membayar belanjaan, petugas Alfamart menanyakan pembeli apakah mau menggunakan kantong plastik atau tidak.

Adapun sejumlah warga tetap menggunakan kantong plastik yang berbayar Rp 200. Ada pula yang menenteng belanjaannya tanpa plastik.

Salah satunya Kristi (22), warga Beji, Depok. Ia tetap menggunakan kantong plastik karena tidak membawa kantong belanja sendiri. Ia juga tak masalah jika harus membayar Rp 200.

Menurit Kristi, sebaiknya ada kantong belanja yang disediakan secara cuma-cuma sebagai pengganti plastik.

“Harusnya sih bisa ya disediakan kantong ramah lingkungan yang gratis gitu, kalau ini kan bayar ya Rp 3.500. Jadi pasti semua masyarakat pun milihnya akan plastik biasa aja yang harganya lebih murah,” ucapnya.

Sementara Rudi (32), warga Margonda mengatakan, plastik berbayar di Alfamart ini akan memicu warga untuk membawa kantong plastik sendiri.

“Ya harusnya sih bisa terbiasa ya, kalau memang dia orangnya persiapan pasti dia bawa dari rumah. Atau misalnya yang dia belinya cuma dikit ya tinggal di taruh aja di dalam tas,” ucapnya.

Ia berharap dengan adanya ini masyarakat lebih menyadari akan pentingnya membawa kantong belanja sendiri.

“Ya kalau bayar gini kan lebih bagus bawa kantong sendiri, daripada bayar kan sayang juga Rp 200,” ucapnya.

Sementara itu di Bekasi, sejumlah perusahaan ritel belum mengenakan biaya kantong plastik.

Di Alfamidi Jalan Ir Juanda, Bekasi Timur, Kota Bekasi misalnya, belum ada biaya tambahan untuk kantong plastik yang diberikan ke konsumen.

"Kalau minimarket lain ada yang sudah (terapkan biaya tambahan kantong plastik), kalau kita belum," kata seorang petugas kasir Alfamidi yang tak mau disebut namanya, Jumat.

Hal yang sama juga terjadi di perusahaan ritel pakaian, Ramayana, di Jalan Ir Juanda, Bekasi

Ratna, salah satu karyawan Ramayana, mengatakan, sudah ada instruksi untuk menerapkan biaya tambahan kantong plastik.

Namun, instruksi itu belum disesuaikan dengan sistem penjualan.

Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) secara resmi mengenakan biaya penggunaan kantong plastik belanja di ritel modern kepada konsumen. 

Kebijakan ini telah disepakati oleh semua peritel yang tergabung dalam Aprindo dan berlaku mulai 1 Maret 2019.

"(Harga selembarnya) kita serahkan kepada anggota. Pada 2016 lalu harganya Rp 200. Silakan bisa Rp 200, Rp 500," kata Ketua Umum Aprindo, Roy Nicolas Mandey di Jakarta, Kamis (28/2/2019).

Adapun kebijakan ini diharapkan dapat membantu mengurangi sampah plastik.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/01/16105841/kantong-plastik-tidak-gratis-begini-kenyataannya-di-lapangan

Terkini Lainnya

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke