Dodi mengatakan, TPA Burangkeng merupakan satu-satunya di Kabupaten Bekasi. Artinya, seluruh sampah di Kabupaten Bekasi dibuang ke TPA tersebut. Dengan ditutup paksa TPA oleh warga, maka sampah tersebut akan terbengkalai.
"Enggak ada pengalihan (sampah), kita enggak ada solusi, orang TPA-nya cuma satu-satunya di Burangkeng," kata Dodi saat dihubungi Kompas.com, Senin (4/3/2019).
Adapun setiap harinya, TPA Burangkeng menerima sekitar 800 ton sampah dari wilayah Kabupaten Bekasi.
Dodi menambahkan, pihaknya minta kearifan dari Kepala Desa Burangkeng agar sampah tetap bisa dibuang ke TPA.
"Iya numpuk sampahnya, makannya diminta kearifan dari Kepala Desanya. Kemarin saya sudah ketemu dan saya minta tetap ada pembuangan, tapi kalau aparatnya di sana, minta rapat dulu ya kita rapat dulu mungkin," ujar Dodi.
Dodi menjelaskan, pihaknya saat ini sedang mengirimkan surat undangan kepada pihak Desa dan warga Burangkeng untuk membicarakan terkait tuntutan warga Desa Burangkeng.
Rencananya, rapat akan digelar Rabu (6/3/2019) di Kantor Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bekasi. Dengan begitu, artinya dari Senin hingga Rabu nanti, tak akan ada sampah masuk ke TPA Burangkeng karena ditutup oleh warga.
"Ya itu dia kita lagi cari solusi juga gimana pemecahan masalah terbaiknya. Hari rabu kita akan undang. Undangannya sudah jadi, sekarang sedang dibawa oleh kepala UPTD TPA Burangkeng ke Burangkeng. Yang mereka inginkan kan kompensasi kan," tutur Dodi.
Diketahui, ratusan warga Desa Burangkeng berunjuk rasa di depan TPA Burangkeng dengan menutup TPA tak memperbolehkan ada aktivitas di dalam TPA.
Sejumlah spanduk bertuliskan "Kami Warga Desa Burangkeng Menolak dan Menutup Tempat Pembuangan Sampah" dipasangan di sejumlah sudut TPA. Aparat kepolisian juga nampak berjaga saat unjuk rasa berjalan.
Warga diketahui tak akan membuka TPA Burangkeng sampai ada kepastian dari Pemkab Bekasi untuk memberi kompensasi dan perhatian khusus kepada warga Desa Burangkeng.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/04/13275941/warga-tutup-tpa-burangkeng-pemkab-bekasi-bingung-alihkan-pembuangan