Dalam pertunjukan tersebut, Junaedi berperan penting karena ia menjadi satu dari dua penyelam yang menjadi barong, tokoh utama dalam pentas tersebut.
Menurut Junaedi, perannya itu tidak semudah yang dibayangkan.
Sebab, beban kostum barong mencapai 30 kilogram.
"Mungkin karena bebannya saja yang lebih berat, ini beratnya sekitar 30 kilogram, yang penting bismillah saja," kata Junaedi, di Ancol, Jakarta Utara, Senin (4/3/2019).
Junaedi menuturkan, kostum seberat puluhan kilogram itu merupakan tantangan terberat dalam melakukan pertunjukan.
Menurut Junaedi, ia dan kawan-kawannya tidak memiliki persiapan khusus dalam melakukan tarian di bawah air.
Namun, ia tetap harus menjalani latihan di bawah air selama seminggu.
"Karena sebelum-sebelumnya, kan, kita sudah pernah main barongsai dalam air. Jadi kita main lagi barong Bali, sebenarnya sama saja mungkin bebannya saja yang beda," ujarnya.
Junaedi yang sudah dua tahun menjadi penyelam di Sea World itu berharap, pertunjukan yang dipentaskannya dapat menghibur para penonton.
"Intinya kita bisa menghibur pengunjung dan pengunjung itu bisa lebih senang, gembira, ya kita merasa senang juga," kata Junaedi.
Aksi Junaedi dan kawan-kawan dapat disaksikan setiap pukul 10.45 dan 13.45 pada tanggal 7-10, 15, dan 16 Maret 2019.
Selain para penyelam, pentas tersebut juga menampilkan kesenian khas Bali lainnya seperti barong, tari pendet, dan musik rindik.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/04/19440401/cerita-junaedi-penyelam-sea-world-perankan-barongan-bawah-air