Pemaparan tersebut disampaikan oleh Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi, Kamis (14/3/2019).
"Kami miris melihat anak di bawah umur, bahkan ada yang masih SD pun sudah melakukan tindak kriminal," jelasnya.
Menurut Hengki, banyak anak di bawah umur terlibat kriminal, mulai dari penyalahgunaan narkoba, tawuran, pencurian, hingga prostitusi online.
"Sedih lihat data ini, tapi ini fakta di lapangan yang terjadi dan saya harus sampaikan agar menjadi perhatian kita bersama," ujar Hengki.
Adapun dari 141 kasus kriminalitas jalanan, 122 tersangkanya adalah anak di bawah umur.
Untuk kasus narkoba, Hengki menuturkan Polres Metro Jakarta Barat bahkan pernah menemukan 128.000 butir obat golongan IV di lingkungan sekolah.
"Obat-obatan ini jika dikonsumsi anak-anak akan membuatnya makin berani, hilang empatinya, dan tak punya rasa menyesal atas perbuatan kriminal yang ia lakukan," terangnya.
Polres Metro Jakarta Barat juga pernah mengungkap kasus prostitusi online yang melibatkan anak-anak.
"Ada dua grup di media sosial yang separuh member-nya anak di bawah umur. Layanannya macam-macam dan menggunakan talent sebanyak 30 wanita, 10 di antaranya adalah siswi SMP dan SMA," papar Hengki.
Ditemui di tempat yang sama, Kasudin Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Barat Uripasih mengatakan akan lakukan sinergi dengan berbagai pihak untuk menekan angka kriminalitas ini.
"Ya kami lakukan sinergi dengan berbagai pihak, salah satunya dengan menerapkan jam belajar malam. Jadi, untuk polisi misalnya menemukan anak keluyuran di malam hari, tolong diingatkan atau diimbau untuk pulang," imbuhnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/14/14091721/di-hadapan-ratusan-kepala-sekolah-polisi-beberkan-maraknya-anak-jadi