Salin Artikel

Kisah Danny, Mantan Proyeksionis yang Kini Menjaga Bioskop Senen...

Ia adalah Danny Mulyana, mantan proyeksionis atau pemutar film dengan proyektor analog di Bioskop Mulia Agung dan Grand Mulia, Senen, Jakarta Pusat.

Sejak bioskop Mulia Agung berhenti beroperasi pada awal tahun 2015, Danny pun beralih profesi sebagai penjual DVD.

Kendati demikian, ia masih tinggal di sebuah ruangan berukuran 3x4 meter di dalam bioskop tersebut.

Kepada Kompas.com, Danny menceritakan pertama kali menjadi proyeksionis film di bioskop tersebut pada tahun 2007.

Sebelumnya, ia pernah menjadi seorang proyeksionis film di bioskop di daerah Garut dan Bandung, Jawa Barat.

"Saya sudah bekerja sebagai proyeksionis sejak tahun 1995. Awalnya saya bekerja di Garut, kemudian sempat pindah ke Bandung. Akhirnya, saya melamar kerja di bioskop Mulia Agung ini," ujar Danny, di Bioskop Senen, Jakarta Pusat, Kamis.

Menjadi proyeksionis, ia bekerja mulai pukul 13.00 hingga 23.00.

Pemutaran film dibagi menjadi lima sesi, mulai pukul 13.00, 15.00, 17.00, 19.00, dan 21.00.  

Khusus Sabtu malam, ia mempunyai tugas tambahan untuk memutarkan film pada dini hari.

"Kalau malam minggu itu ada istilahnya midnight saw, artinya ada film yang diputar jam 00.00. Hari-hari lainnya maksimal bekerja sampai 23.00," katanya.  

"Walaupun bioskop telah berhenti beroperasi, saya masih diperbolehkan tinggal di sini. Disuruh merawat saja sama pemiliknya, kan, di sini masih ada mobil-mobil milik anaknya Bapak Solehudin (pemilik bioskop). Mereka masih sering datang setiap enam bulan sekali atau tiga bulan sekali," ujar Danny.

Oleh karena itu, ia menyambung hidup dengan berjualan DVD. 

"Ya, DVD itu dijual murah hanya Rp 5.000-Rp 10.000. Saya juga tinggalnya sendiri, jadi kerjanya cukup menjual DVD saja," katanya. 

Di dalam kamarnya, Danny menyimpan dua proyektor analog film dan tiga roll film berjudul "Jamila dan Sang Presiden", "Benyamin Biang Kerok", dan "Cintaku di Rumah Susun".

Kertas putih ditempel di tembok ruangan yang digunakan sebagai layar pemutar film.

Danny mengaku sering memutar film koleksinya ketika merasa bosan.

"Sekalian nostalgia nonton film pakai proyektor. Merawat (proyektor) juga enggak susah kok, cukup dibersihkan saja. Roll filmnya juga cukup diletakkan di ruangan dingin, di sini, kan, sudah ada kipas angin," kata Danny.

"Hanya dengan ini saya mempertahankan kecintaan saya terhadap film dan bioskop," ujarnya.

Sebelumnya ia mempunyai puluhan judul koleksi film di kamarnya tersebut.

Sayangnya, film-film tersebut telah dijual kepada kolektor film.

"Film-film lainnya sudah saya jual kepada kolektor film. Harga jualnya bervariasi sekitar Rp 300.000-Rp 400.000 per film," ujar Danny.

Ia berharap, generasi milenial lebih mengenal sejarah film.

Ia mengaku tak keberatan jika ada anak-anak yang mau menonton film menggunakan proyektor analognya.

"Sekarang, kan, sudah beralih ke digital, semua film bisa ditonton melalui handphone. Kalau ada yang mau menonton film menggunakan proyektor analog ini, ya saya persilakan. Sudah saatnya generasi muda juga mengenal sejarah pemutar film," katanya menutup perbincangan. 

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/14/22202981/kisah-danny-mantan-proyeksionis-yang-kini-menjaga-bioskop-senen

Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke