Adapun, program naturalisasi sungai merupakan program penataan Ciliwung yang digagas oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Sebetulnya naturalisasi sendiri saya sendiri belum (tahu) jelas bagaimana, yang saya tangkap (penjelasan) bapak gubernur waktu itu air dimasukkan ke dalam tanah, sebenarnya itu bagus," kata Hari di Buperta Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (21/3/2019).
Hari menduga konsep naturalisasi adalah dengan pembuatan sumur-sumur resapan.
Pihaknya mengapresiasi program pembangunan sumur-sumur resapan. Namun, lanjut dia, hal itu belum cukup untuk mengatasi banjir di Jakarta.
Menurut Hari, sumur resapan beserta konservasi daerah aliran sungai (DAS) hanyalah cara nonstruktural dalam mengatasi banjir.
Sementara itu, ia menyebut perlu cara struktural dan kultural dalam mengatasi banjir.
"Saya pikir sumur resapan itu bagus cuma masalah banjir itu tidak mudah diselesaikan dan tidak mungkin hilang seratus persen," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga masih menunggu penjelasan Anies terkait konsep naturalisasi di Sungai Ciliwung.
"Karena beliau dilihat punya ide naturalisasi, lha opo iki (apa ini)? Saya ajak ngoceh saja, diskusi. Apa programnya naturalisasi mari kita bareng-bareng. Nah ini belum ketemu," ujar Basuki.
Sementara untuk normalisasi, kata Basuki, pihaknya ingin program itu terus berlanjut.
Program normalisasi terhenti sejak 2017 karena bantaran sungai yang akan dinormalisasi tak kunjung dibebaskan lahannya oleh Pemprov DKI.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/21/17540451/kementerian-pupr-mengaku-belum-paham-konsep-naturalisasi-sungai