Berdasarkan pantauan Kompas.com pada pukul 18.20, beberapa penumpang terlihat keluar masuk loket stasiun.
Para penumpang mengaku puas menggunakan moda transportasi massal yang baru diresmikan pada Minggu (24/3/2019) tersebut.
Salah seorang warga Cinere, Rodi Rosadi (26) mengaku telah menggunakan MRT menuju tempatnya bekerja di kawasan Jakarta Utara.
"Kalau saya sih cukup terbantu ya, ini, kan, nanti bisa mengurangi macet Jakarta. Daerah sini, kan, macet banget, kalau sudah ada ini (MRT) mungkin enggak terlalu macet banget," ujar Rodi kepada Kompas.com, di Stasiun Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin.
Selain Rodi, Michael (20), seorang mahasiswa Universitas Tarumanegara juga sudah mencoba MRT menuju tempat kuliahnya.
"Saya kuliah di Untar dan tinggal di Pamulang, saya biasa turun di blok M sekalian coba (MRT). Ya sampai sekarang sih cukup terpuaskan," ujar Michael.
Namun, dirinya mengaku bingung ketika pertama kali menggunakan MRT. Ia harus menginstall aplikasi untuk menaiki MRT.
"Pas masuk tahunya cuma dilihat barcode-nya, enggak di-scan sama dia (petugas tiket)," katanya.
Sementara itu, Reza (36) mengaku sudah naik MRT saat masa uji coba.
Warga Lebak Bulus itu menyarankan agar rute MRT diperpanjang.
"Kalau jangkauan relnya ditambah mungkin bisa bertambah penumpangnya, enggak untuk yang di sekitar Lebak bulus saja," ujar Reza.
Meski demikian, ia berjanji akan menggunakan MRT ke kantornya di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat.
"Biasanya saya naik transjakarta atau APTB makan waktu 1,5 jam sampai 2 jam. Sekarang saya sampai ke rumah 30 menit," tuturnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/25/22235861/biasanya-naik-transjakarta-bisa-2-jam-sekarang-naik-mrt-ke-rumah-30-menit