Wakil Wali Kota Jakarta Timur Uus Kuswanto mengatakan, kematian dua orang warganya itu merupakan pukulan bagi Pemerintah Kota Jakarta Timur.
"Dari dua kasus yang sampai meninggal, itu pukulan yang sangat membuat kita untuk lebih keras lagi melakukan gerakan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) sehingga warga jangan sampai menjadi korban kasus DBD," kata Uus kepada wartawan, Selasa (26/3/2019).
Uus pun meminta program PSN digalakan menjadi tiga kali dalam sepekan.
Ia juga meminta para kader juru pemantau jentik (jumantik) untuk tak henti menyosialisasikan PSN dan bahayanya demam berdarah.
"Pak Gubernur juga sudah menginstruksikan seluruh jajaran dari tingkat provinsi sampai kecamatan, kelurahan, RT/RW untuk sama-sama bisa menangani kasus DBD," ujar dia.
Adapun data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menunjukkan, jumlah kasus DBD di Jakarta Timur hingga pertengahan Maret sebanyak 844 kasus.
Sementara itu, di Jakarta Barat, ada 828 kasus, Jakarta Selatan 797 kasus, Jakarta Utara 224 kasus, Jakarta Pusat 168 kasus, dan Kepulauan Seribu 2 kasus DBD.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/26/18101351/wakil-wali-kota-sebut-dua-warga-jaktim-meninggal-akibat-dbd