Salin Artikel

Uniknya Pemakaman Hewan Kesayangan di Pondok Pengayom Satwa Ragunan...

Ia terus menundukkan kepalanya seperti tengah menyembunyikan matanya yang merah dan wajahnya yang sedih.

Wanita itu berdiri di depan loket administrasi Pondok Pengayom Satwa cukup lama.

Sari, seorang petugas Pondok Pengayom Satwa, menyebut, wanita yang kemudian diketahui bernama Priska tersebut tengah mengurus administrasi untuk proses kremasi anjing peliharaannya yang baru saja mati.

Tak lama kemudian, seorang petugas meminta kantong besar bermotif bunga yang ternyata berisi jenazah anjing mungil bernama Merry.

Petugas meletakkan Merry di atas timbangan untuk mengetahui bobotnya.

Petugas kremasi, Tukidjo, mengatakan bahwa untuk kremasi jasad hewan berbobot 5 kilogram, pemilik harus membayar tarif Rp 300.000. Ada tarif tambahan jika bobot hewan lebih dari 5 kilogram.

Priska datang pada waktu yang tepat. Sebab, Pondok Pengayom Satwa hanya melayani kremasi pada pukul 09.00 hingga 15.00.

Jika terlambat, proses kremasi untuk Merry harus dilakukan pada hari berikutnya.

Selesai menimbang, Paidjo membawa Merry menuju ruang kremasi yang ada di bagian belakang pondok. Priska mengikuti langkah Paidjo dengan tetap menundukkan kepalanya.

Sesampainya di ruang kremasi, jasad Merry diletakkan di atas tungku kremasi. Paidjo kemudian mulai menyalakan api. Priska mengeluarkan ponselnya dan mulai memotret Merry untuk terakhir kalinya.

Api semakin besar dan membakar seluruh badan Merry.

“Biasanya perlu waktu satu jam untuk proses kremasi. Nanti setelah selesai abunya akan diambil dan pemilik anjing bisa membawanya pulang,” ujar Tukidjo.

Pemakaman hewan peliharaan

“Nyolong McD-nya Ibu, nyolong donut, nyolong roti tawar ... Nyolong hati kita. Jojo (2006-2015). Sahabat, keluarga, see you in heaven buddy,” demikian kalimat yang tertulis dalam batu nisan berukuran mungil.

“Innalilahi wa innailaihi rajiun. Unyil. Thanks for guarding our family. Love, bunda & K’Sheba,” kalimat yang tertulis di nisan lainnya disertai foto seekor anjing yang tampak menggemaskan.

Kalimat-kalimat terebut tentunya tak lazim ditemui di nisan-nisan pada umumnya.

Namun, kalimat-kalimat semacam itu dipahat di ratusan makam satwa di komplek Taman Makam Satwa Pondok Pengayom Satwa.

Tak hanya kalimat-kalimatnya, sebagian batu nisan di taman makam ini juga memiliki bentuk yang tak kalah unik, mulai dari bentuk kepala kelinci, bulat, hingga dihiasi foto hewan peliharaan yang terkubur di makam tersebut.

Menurut Paidjo, ada 700 makam di kompleks taman makam shelter hewan yang didirikan pada tahun 1987 oleh Soeprapti, istri mantan Gubernur DKI Jakarta R Soeprapto.

“Untuk bisa menguburkan hewan peliharaan di sini pemilik harus membayar minimbal Rp 400.000 lalu setiap tahun ada biaya perawatan Rp 75.000,” kata Paidjo.

Melalui proses kremasi dan pemakaman yang layak ini pemilik menunjukkan rasa cintanya pada hewan-hewan peliharaannya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/03/14192391/uniknya-pemakaman-hewan-kesayangan-di-pondok-pengayom-satwa-ragunan

Terkini Lainnya

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke