Kepala Balai Teknik Jakarta-Banten Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Jumardi mengatakan, jalur DDT yang dioperasikan hari ini baru berada di segmen Jatinegara-Cakung.
"Double-double track itu dari Manggarai ke Bekasi tapi yang sudah selesai dari Jatinegara ke Cakung, rencana kami 2021 (semua selesai) bersamaan nanti dengan Stasiun Sentral Manggarai," kata Jumardi di Stasiun Jatinegara, Jumat (12/4/2019).
Ia menjelaskan, proyek DDT segmen Cakung - Bekasi akan mulai dibangun pada Juni mendatang. Ia menyebutkan, masih ada beberapa lahan yang perlu dibebaskan jelang pembangunan dimulai.
"Untuk jalur sebetulnya sekarang bisa dikonstuksi, cuma untuk jalur akses warga yang hilang, jadi kami harus mengganti akses warga itu," ujar Jumardi.
Sementara itu, wacana untuk memperpanjang DDT hingga Cikarang menunggu evaluasi DDT segmen Manggarai-Bekasi.
Jumardi mengatakan, salah satu hal yang akan dievaluasi adalah penyempitan jalur atau bottlenecking yang dapat terjadi akibat jalur DDT.
"Kalau di negara-negara lain yang sudah maju, tidak bicara lagi bottlenecjing tapi memang dari dulu sudah direncanakan rel kereta perkotaan dipisah dengan yang intercity," kata Jumardi.
Jalur DDT segmen Jatinegara-Cakung sepanjang 9,5 km telah mulai beroperasi hari ini. Namun, pengoperasian DDT diwarnai keterlambatan kereta rel listrik jalur Bekasi-Jakarta Kota.
Keterlambatan itu disebabkan oleh penyesuaian jalur kereta karena adanya penyempitan jalur atau bottleneck imbas dari beroperasinya jalur DDT.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/12/13494541/jalur-ddt-manggarai-bekasi-ditargetkan-rampung-2021