Salin Artikel

Gerindra Akan Bela Pria yang Ditangkap di Depan Posko M Taufik jika Ditahan Polisi

"Saat ini saudara CL masih ditahan di Polres Jakarta Utara, lepas dari 1 x 24 jam kami akan pertanyakan dibebaskan atau ditahan. Kalau seandainya ditahan, mana suratnya, maka kami akan pra-peradilankan ke Jakarta Utara," ucap Yupen, di Kantor Seknas Prabowo-Sandi, Jakarta Pusat, Selasa (16/4/2019).

Yupen menyebut, ada beberapa hal yang dianggap janggal dalam penangkapan tersebut.

Menurut dia, jika ada dugaan politik uang, seharusnya CL ditangkap oleh sentra gakkumdu dan bukan dari pihak kepolisian.

"Dugaan pidana pemilu penegakan hukum pemilu hanya boleh dilalukan oleh sentra gakkumdu yang terdiri dari Bawaslu, Polisi, dan Kejaksaan. Harus Berawal dari Bawaslu," kata dia.

Lalu penindakan tersebut seharusnya dilakukan berdasarkan laporan dan berdasarkan skema tertulis, bukan dengan skema operasi tangkap tangan (OTT).

"Kami meyakini polisi tidak memiliki hak dan kewenangan untuk melakukan itu. Sepanjang urusan pemilu maka kami pertanyakan dalam kapasitas apa Polres Jakarta Utara melakukan OTT?" tanya Yupen.

Yupen menduga OTT ini hanyalah untuk membangun citra buruk terhadap Partai Gerindra. Padahal, menurut dia, pemberian uang kepada saksi adalah kewajiban partai.

"Kalau memang uang saksi tak boleh, tangkap semua partai yang lain kenapa cuma Gerindra? Apakah ini maksud membuat citra buruk kepada Gerindra? Kami sangat tegaskan, kalau ingin melakukan penegakan hukum harus dengan cara yang jelas," ujarnya.

Sebelumnya, seorang pria berinisial CL diamankan di depan rumah calon anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Gerindra, M Taufik, di Jakarta, Senin (15/4/2019) petang.

"Ketangkap (pukul) 17.30 WIB di wilayah Warakas (Jakarta Utara) di depan rumah Pak Taufik di posko pemenangannya," kata Ketua Bawaslu Jakarta Utara Mochamad Dimyati, Selasa (16/4/2019).

Dimyati menuturkan, pria berinisial CL itu ditangkap karena dugaan politik uang. Ia menyebut, CL diamankan dengan sejumlah lembar amplop berisi uang tunai.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/16/15183441/gerindra-akan-bela-pria-yang-ditangkap-di-depan-posko-m-taufik-jika

Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke