Salin Artikel

Hanya 6 dari 119 Tahanan Teroris di Polda Metro Jaya yang Mencoblos

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdapat 119 orang tahanan dan narapidana teroris yang ditahan di Rumah Tahanan Polda Metro Jaya. Dari jumlah tersebut, hanya enam orang yang menggunakan hak suaranya pada Pemilu 2019 ini.

"Napiter (narapidana teroris) ada 119, tapi yang kooperatif memberikan NIK-nya hanya enam orang," kata Kasubdit Pemeliharaan dan Perawatan Tahanan, Direktorat Tahanan dan Barang Bukti Polda Metro Jaya, Kompol Andi Rusdi di Jakarta, Rabu (17/4/2019).

Ia mengatakan, seluruh tahanan sejatinya sudah diminta untuk menyerahkan data diri mereka untuk di daftarkan ke KPU. Namun, hingga hari terakhir pindah memilih pada 11 April 2019 lalu, mereka tak menyerahkan data diri mereka ke kepolisian.

Lebih lanjut, Andi mengatakan enam orang tersebut memilih di TPS 14 yang berlokasi di Mapolda Metro Jaya.

Karena status mereka sebagai tahanan teroris, pengamanan di TPS itu diperketat dengan menurunkan personel dari Brimob dan Densus 88.

"Dari Brimob enam orang dan Densus dari unit mereka itu full satu unit sekitar 10 orang," kata dia.

Selain itu, kedua unit tersebut puluhan petugas dari unit Dittahti Polda Metro Jaya juga di kerahkan dalam pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Andi mengatakan meski pengamanan yang dilakukan cukup ketan, anggota kepolisian tetap berkonitmen untuk tidak memasuki area TPS yang menjadi wewenang Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara.

"Walaupun rumah kita, tapi ini independensi dari KPPS. Kita di sini menjaga," ujarnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/17/13263321/hanya-6-dari-119-tahanan-teroris-di-polda-metro-jaya-yang-mencoblos

Terkini Lainnya

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke