Salin Artikel

Kampanyekan "Balikan Dong", Relawan Millenials Jokowi Bagi-bagi Cokelat

Ketua Pelaksana Acara Andhika Eka Putra menyebut, kegiatan ini digelar untuk menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat yang sudah menggunakan hak pilihnya pada pemilihan umum (pemilu) dan pemilihan presiden (pilpres) kemarin.

"Kita ingin mempersatukan kembali kubu 01 dan 02, relawan-relawan millenials terutama yang kemarin sempat panas dan tegang jadi kita ingin mempersatukan kembali kalau tujuan kita hanya satu yaitu persatuan Indonesia," ucap Andhika di lokasi, Kamis (18/4/2019).

Sebanyak 250 batang cokelat pun dibagikan oleh 25 relawan yang mengenakan kostum berwarna putih.

Mereka memilih membagikan cokelat karena dinilai sebagai bentuk kasih sayang.

"Kalau cokelat tuh bentuk cinta kasih sayang jadi kita kasih cokelat biar senang saja kan kalau dikasih cokelat senang begitu kan, manis. Memperbaiki mood-lah," kata dia.

Acara ini pun mengusung tema "Ayo baikan dong" karena berharap masyarakat dapat saling bersatu kembali setelah adanya pilpres.

"Kita harapkan kegiatan ini akan berlanjut dan dapat diterima oleh masyarakat dengan baik," ujar dia.

Pantauan Kompas.com di lokasi, pemuda-pemudi berkostum putih berkumpul di bawah lampu lalu lintas, tepatnya di Patung Kuda seberang Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

Para pemuda ini masing-masing membawa kotak cokelat berwarna ungu.

Mereka menunggu lampu lalu lintas hingga berwarna merah dan menunggu para pengendara untuk berhenti.

Selanjutnya, masing-masing dari mereka membagikan cokelat satu per satu kepada para pengendara.

Sebelum membagikan cokelat. para pemuda mengucapkan terima kasih kepada para pengendara karena sudah menggunakan hak suaranya.
 
Pengendara juga diminta untuk menunjukan jari keliling bertinta ungu saat para
Millenials Jokowi membagi-bagikan cokelat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/18/18563371/kampanyekan-balikan-dong-relawan-millenials-jokowi-bagi-bagi-cokelat

Terkini Lainnya

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke