Salin Artikel

Hiiii... Banyak Ulat di Jalan Menuju Stasiun MRT Fatmawati

Ulat yang berada di sepanjang jalan tersebut terlihat banyak dan memang membuat geli bagi yang melihatnya. Beberapa di antara ulat-ulat tersebut ada yang sudah mati. Tetapi banyak juga yang masih hidup dan berjalan

Pantauan Kompas.com, Senin (22/4/2019), ulat-ulat tersebut berasal dari lahan kosong di sisi jalan yang dipenuhi pepohonan. Di tanah kosong tersebut terdapat plang bertuliskan "Tanah Ini Tidak Dijual, Tanah Ini Milik Jakarta International School".

Safitri (30) yang sempat berbincang dengan Kompas.com mengaku sedikit terganggu dengan banyaknya ulat yang berada di jalan tersebut. Dia mengaku sampai merinding melihatnya.

"Ya geli aja sih lihatnya. Ngeganggu pemandangan jadinya kalau ada ulat kaya gitu," katanya saat tiba di depan pintu Stasiun MRT Fatmawati.

Saat melintas di Jalan Kartini itu, dia mengaku berjalan cepat karena khawatir terkena ulat bulu yang jatuh dari pohon.

"Pas jalan enggak lihatin bawah biar enggak geli. Jalanya cepet aja, habis mau lewat mana lagi," ujarnya.

Menurut Firman (41), penumpang MRT lainnya, ulat yang dia lihat di Jalan Kartini tadi bukan jenis ulat yang membuat gatal-galat di kulit jika terkena bulunya. Sehingga, dia merasa tidak khawatir.

"Ya, enggak terganggu sih, biasa saja," katanya singkat.

Seorang petugas sekuriti di lokasi tersebut, Alfian, mengatakan, memang banyak pejalan kaki yang komplain dengan jalanan tersebut. Mereka merasa risih dengan keberadaan ulat itu.

Menurut dia, ulat tersebut pada mati karena sudah disemprot pembasmi hama oleh petugas berwenang.

"Tapi emang suka disemprot pembasmi hama. Engggak setiap hari sih, adalah sebulan beberapa kali," katanya.

Oleh karena disemprot pembasmi hama, ulat-ulat tersebut malah banyak yang jadi berkeliaran di jalan

"Dia terus terusan muncul. Disemprot ada lagi, disemprot ada lagi. Banyak banget kayanya mungkin," tambahnya.

Sama dengan Firman, Alfian berharap pihak yang berwenang bisa membantu mengatasi permasalahan ini agar tidak menggangu kenyamanan para pejalan kaki yang melintas.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/22/11102181/hiiii-banyak-ulat-di-jalan-menuju-stasiun-mrt-fatmawati

Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke