Salin Artikel

Integrasi KA Bandara-MRT di Dukuh Atas, Penumpang Repot Tenteng Koper

Pembenahan tersebut terutama untuk kemudahan akses Stasiun KA Bandara BNI City dengan Stasiun MRT Dukuh Atas yang terletak tak sampai 100 meter di seberangnya.

"Kami kesusahan karena harus menenteng koper untuk naik-turun tangga," keluh Susan (27) yang mengaku berasal dari Taiwan dan baru tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Senin (22/4/2019) pagi tadi.

Ketika dijumpai Kompas.com, Susan yang datang bersama dua orang teman lainnya tampak menenteng koper untuk menaiki anak tangga menuju Stasiun MRT Dukuh Atas.

"Sebaiknya disediakan jalur khusus yang tidak perlu pakai tangga seperti di sana," tambahnya merujuk jalur landai difabel yang menempel di depan Stasiun BNI City.

Setelahnya, ia dan temannya makin kepayahan karena harus menuruni puluhan anak tangga sembari menenteng koper guna menuju peron MRT yang berada di bawah tanah.

Ketika Kompas.com menanyakan alasan tidak menggunakan lift, teman Susan, Olivia (29) justru balik bertanya.

"Memangnya ada lift? Kalau begitu kurang jelas menyiapkan petunjuk arah," ujarnya.

Posisi lift untuk turun ke Stasiun Dukuh Atas memang kurang terlihat jika penumpang bergerak dari arah Stasiun BNI City atau Stasiun Sudirman karena agak terhalang dekorasi dan sediri bangunan setinggi lima meter.

Akibatnya, penumpang langsung menuruni tangga ke Stasiun Dukuh Atas yang jelas terlihat dari arahnya berjalan.

Sementara itu, penumpang lainnya, Hasan (42) memberi usul berbeda. Hasan yang mengaku sering bolak-balik naik pesawat terbang ini menyarankan agar dibangun terowongan bawah tanah langsung dari Stasiun BNI City.

"Begini enggak bagus ini. Coba kalau hujan?" ujar Hasan yang mengaku baru mendarat dari Makassar hari ini.

"Baiknya dibikin lah terowongan langsung dari stasiun (BNI City) ke MRT. Toh nanti juga turun-turun juga, tapi (sekarang) kita mesti keluar dulu. Ini kan repot. Bukan terintegrasi namanya, tapi nempel-nempelan saja," ia menjelaskan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/22/12221371/integrasi-ka-bandara-mrt-di-dukuh-atas-penumpang-repot-tenteng-koper

Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke