Anak korban, Kusnadi, menjelaskan kronologi kericuhan yang menewaskan ayahnya tersebut.
Ia mengatakan, sebelum kejadian, ayahnya sedang duduk di posko FBR di kawasan Hotel Suba.
Sekitar pukul 01.30, terjadi keributan di sekitar Diskotek Medika yang tak jauh dari posko.
"Pertama itu ribut Diskotek Medika, tiba-tiba (sekelompok orang) ribut sama sekuriti, lari sekuriti ke Medika," kata Kusnadi kepada Kompas.com, Selasa malam.
Kemudian, lanjut dia, sekelompok orang tersebut memukul dan melempari sejumlah warga yang melihat kejadian tersebut, termasuk anggota FBR yang ada di lokasi.
Melihat kejadian tersebut, anggota ormas FBR mendorong mundur kelompok tersebut hingga massa membubarkan diri.
"Setelah itu datang keributan kedua dengan membawa massa lebih banyak dan bawa senjata tajam," ujarnya.
Saat keributan itulah, ayah Kusnadi keluar.
Namun, Usen justru terkena bacok senjata tajam oleh kelompok tersebut.
Setelah kelompok itu pergi, warga langsung membawa Usen ke RS Royal Taruma, Daan Mogot Jakarta Barat.
Namun, nyawa Usen tak berhasil diselamatkan.
Jenazah Usen sudah dimakamkan di TPU Duri Kepa, Jakarta Barat.
Pihak kepolisian tengah mencari para pelaku.
"Kami ke TKP dan sekarang sudah kami dapatkan nama (pelaku) dan sedang dalam pengejaran," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Edy Suranta Sitepu.
Pihaknya sudah mengantongi dua nama pelaku yang mengakibatkan tewasnya Usen.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/23/20555801/keluarga-ceritakan-kronologi-tewasnya-anggota-fbr-dalam-kericuhan-daan