Salin Artikel

Taman Waduk Ria Rio, Asyik Dikunjungi untuk Menyendiri maupun Berduaan

Dipayungi pepohonan rindang dan dialasi hamparan rumput hijau, taman yang diresmikan 2013 ini terasa begitu asri walaupun disambangi pada tengah hari.

Pengunjung dapat bersantai di mana pun, mulai dari di bangku-bangku taman, hingga merebahkan diri di hamparan rumput yang menghadap langsung ke waduk yang cukup bersih dan membiru luas.

Ada pula gundukan tinggi dengan pohon baobab di tengahnya yang kerap disasar pengunjung yang datang berkelompok.

Namun, di mana pun pengunjung memilih tempat beristirahat sejenak, sebagian besar sepakat bahwa Taman Waduk Ria Rio merupakan lokasi paling nyaman buat bersantai. Taman ini juga minim nyamuk.

"'Pewe'-nya enggak ketolongan. Walaupun danaunya enggak bagus-bagus amat sih, tetapi tidur di sini mantap," ujar Danang (17) ketika ditemui Kompas.com sedang bersantai sambil mendengarkan lagu di atas rumput.

Danang yang bersekolah di kawasan Pulomas ini mengaku sedang ingin menyendiri.

Usai mengakhiri hubungan dengan mantan kekasihnya, ia mengaku harus menyepi supaya dapat lebih rileks. Pilihan tempat menyepi pun jatuh ke taman ini.

"Enak saja di sini sendiri, suara kendaraan juga jauh jadi enggak bising. Bisa cepat lupa sama dia, lah. Mudah-mudahan," kata dia sambil terkekeh.

Sebab, di Taman Waduk Ria Rio, tak sedikit dua sejoli yang memadu kasih.

"Makanya gue duduknya di sini enggak di taman sana, biar berasanya cuma gue doang sama danau. Di sana mah pada peluk-pelukan. Kan jadi ngebayangin kadang-kadang. Niatnya biar lupa malah makin ingat kalau begitu," kata dia.

Ketika dikunjungi Kompas.com Kamis siang, taman ini memang disambangi beberapa sejoli yang duduk-duduk di bangku taman, meskipun ada juga segelintir yang berlesehan di rumput taman.

Sebagian besar mereka berusia remaja. Keberadaan pasangan muda ini cukup mendominasi dibandingkan kunjungan keluarga maupun anak-anak yang bermain di sini.

Apoy, seorang pengunjung, mengaku sudah langganan mengunjungi Ria Rio bersama pacarnya, Tasya.

Keduanya masih mengenakan batik dan seragam rok abu-abu saat ditemui petang hari.

"Kalau pulang sekolah, suka (ke Ria Rio). Daripada dikit-dikit ke mal melulu," ucap dia malu-malu.

"Banyak teman juga yang ke sini sama cewek-nya, pulang sekolah juga," imbuh Apoy yang mengaku bersekolah di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Ondot (48) yang sehari-hari pulang berdagang melewati tepi luar taman membenarkan hal itu.

"Sudah biasa itu sore-sore, pacaran semua isinya," ujar Ondot kepada Kompas.com. Ditanya apakah pernah mendapati sejoli yang terlampau intim, dia mengiyakan.

"Bukan ada lagi, tiap gue lewat pasti ada saja," kata dia.

Namun, hal ini dibantah Furqon, seorang petugas keamanan taman. Ia mengatakan, Taman Waduk Ria Rio memang sudah kondang sebagai tempat pacaran, tetapi dipastikan tak ada pasangan yang bertindak asusila.

"Enggak adalah, kecuali kita buka sampai malam. Ini kan terang-benderang begini, enggak ada kebun, mau ngumpet di mana biar enggak ketahuan coba?" ucap dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/26/08200001/taman-waduk-ria-rio-asyik-dikunjungi-untuk-menyendiri-maupun-berduaan

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke