Menurut dia, aparat tidak seharusnya berpihak kepada masyarakat, bukan kekuasaan.
Hal ini disampaikan Sandiaga menanggapi kericuhan permintaan penurunan baliho Prabowo-Sandi di Desa Limus Nunggal, Cileungsi, oleh Satpol PP Kabupaten Bogor.
"Karena aparat adalah bekerja bukan untuk sebuah kekuasaan atau rezim, tetapi bekerja untuk rakyat. Jadi ada keinginan rakyat memasang baliho ya harus dihormati dan jaga perasaan mereka," kata Sandiaga di Kantor Kelurahan, Kayu Manis, Jakarta Timur, Selasa (30/4/2019).
Menurut dia, baliho lain juga harus diturunkan jika baliho bergambar dirinya bersama calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto diturunkan.
Ia mengatakan, hal ini dikhawatirkan menimbulkan rasa ketidakadilan.
"Jangan sampai suasana yang sudah kondusif setelah pemilu ini dirusak cara-cara yang old. Kita perlu pendekatan zaman now. Zaman now kita biarkan masyarakat, kan, dilindungi undang-undang, mereka menyampaikan aspirasi," ujarnya.
Baliho itu bertuliskan ucapan selamat atas kemenangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menjadi presiden dan wakil presiden Indonesia periode 2019-2024.
Adapun, petugas Satpol PP Kabupaten Bogor meminta warga menurunkan baliho tersebut karena melangar Perda Nomor 4 Tahun 2015 tentang Kebersihan dan Ketertiban Umum.
Akibat aksi warga tersebut sempat terjadi kericuhan antara warga dan petugas dari Satpol PP Kabupaten Bogor.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/30/17321511/sandiaga-aparat-bekerja-bukan-untuk-rezim-tetapi-untuk-rakyat