Salin Artikel

Lagi, Petugas KPPS di Depok Meninggal Kelelahan

Ini merupakan yang kedua kalinya petugas KPPS meninggal dunia karena kelelahan di Depok.

Ketua Penyelenggara Pemungutan Suara Cipayung, Sobari, mengatakan, Fauzi (korban) sudah terlihat lemas dan sakit setelah pencoblosan berlangsung pada 18 April 2019.

Fauzi yang saat itu berperan sebagai Wakil Ketua KPPS bertanggung jawab atas banyak hal, baik soal pemantauan, hingga penghitungan surat suara.

“Dia sempat ngitungin jumlah suara, namun kondisinya emang sudah drop banget, lemas, wajahnya pucat saat itu,” ucap Sobari saat dihubungi wartawan, Kamis (2/5/2019).

Meski sudah lemas, Fauzi tak pernah mengeluh kelelahan. Ia terus menghitung surat suara yang saat itu masih menumpuk.

Karena wajahnya yang pucat dan lemas, ketua KPPS saat itu langsung meminta Fauzi untuk beristirahat di rumahnya yang ada di Gang Haji Nasir, Kampung Bulak Barat, Cipayung, Depok.

“Ya sudah awalnya hanya dirawat di rumah tiba-tiba saya dengar dia dibawa ke Rumah Sakit Bakti Yudha dan semalam dapat kabar Pak Fauzi meninggal,” ucap Sobari.

Ia mengatakan, tidak ada riwayat sakit yang dimiliki oleh Fauzi. Sobari mengaku sudah bertanya soal kondisi Fauzi dan dijawab sehat-sehat saja.

"Dia memang hanya kelelahan karena aktivitas padat saat pemilu,” ucap dia.

Petugas yang sudah menjadi penyelenggara pemilu sejak tahun 2014 lalu itu menganggap perlu banyak yang harus dievaluasi dalam tahapan pemilu serentak seperti ini.

Sebab, ada lima surat suara yang musti dihitung oleh para petugas dengan teliti.

“Ya harapan kita dikaji dan dievaluasi-lah dari segi pelaksanaan dan anggarannya. Tugas kita sangat dituntut tanggung jawabnya karena berkaitan dengan suara,” kata dia.

Sobari menyampaikan, pihaknya sudah mengajukan bantuan kepada KPU dan Pemkot Depok terkait meninggalnya ayah tiga anak ini.

“Mudah-mudahan bisa disetujui bantuan untuk korban, sudah kita ajukan. Tadi juga kami bantu administrasi seperti surat kematian dan ahli warisnya supaya prosesnya bisa dipercepat,” tutur dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/02/16114691/lagi-petugas-kpps-di-depok-meninggal-kelelahan

Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke