Gelar Hardolnas, Kitabisa.com Libatkan 200 "Influencer"

Hal tersebut didasari dengan momen bulan Ramadhan yang identik dengan bulan berbagi kebaikan.

Hardolnas melibatkan lebih dari 200 influencers yang berpartisipasi menggalang dana dan mempromosikan galang dana online di berbagai isu sosial.

Dengan adanya Hardolnas diharapkan dapat menjadi momen gerakan berbagi dengan cara berdonasi online untuk ribuan galang dana sosial.

"Dengan melibatkan berbagai pihak, kami berharap Hardolnas akan jadi gerakan gotong royong online terbesar untuk saling berbagi kebaikan di bulan Ramadan untuk pertama kalinya," ujar Co-Founder & CEO Kitabisa.com, Alfatih Timur.

Alfatih juga menjelaskan, tren berbagi di Indonesia meningkat signifikan.

"Tiap harinya, ada puluhan ribu donatur yang berdonasi ke campaign-campaign di Kitabisa. Di bulan Ramadan ini, rata-rata 200 halaman galang dana online dibuat di Kitabisa setiap harinya. Angka ini jadi bukti bahwa antusiasme orang-orang berbuat baik harus difasilitasi dengan sungguh-sungguh," ucapnya.

Hardolnas merupakan beberapa campaign galang dana pilihan yang donasinya dilipatgandakan beberapa perusahaan partner Kitabisa yang terlibat dalam Hardolnas, seperti Gojek dan Bukalapak.

“Jadi, kalau anda berdonasi Rp 50.000 di-campaign ada label 'digandakan', donasi anda menjadi sebesar Rp 100.000," ujar Alfatih.

Alfatih menjelaskan, selama Hardolnas digelar sepekan mulai 24 Mei 2019, antuasiasme masyarakat begitu terlihat untuk mengikuti kegiatan ini.

Bahkan, lanjut dia, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ikut mendukung acara tersebut.

Dikutip dari unggahan akun instagramnya @ridwankamil, pria yang akrab disapa Emil tersebut mengajak para followers-nya memperbanyak amal di bulan Ramadhan dengan mengulurkan donasi untuk pembangunan masjid besar Indonesia pertama di Gaza.

Kepada followers-nya, Emil meminta agar orang-orang bisa semangat berdonasi di bulan suci ini melalui event #hardolnas.

Selain itu, penyanyi Afgan juga berpartisipasi dalam Hardolnas melalui penggalangan dana bertajuk "Beasiswa Afgan".

“Saya percaya pendidikan bisa mengubah masa depan, tetapi saya juga menyadari tidak semua orang punya kesempatan untuk sekolah tinggi. Ini saatnya kita gotong royong untuk beasiswa pendidikan, karena pendidikan adalah tanggung jawab kita bersama," ujar Afgan.