Salin Artikel

Korban Kebakaran Kampung Bandan Mulai Bangun Rumah Sendiri

Dalam pengamatan Kompas.com Senin (27/5/2019) pukul 17.00 WIB , tahap pembangunan cukup beragam. Ada rumah yang baru mendirikan tembok, namun juga ada yang sudah membangun sampai ke tingkat dua.

Seorang warga bernama Asna (33) warga RT 011 RW 05 Kampung Bandan mengaku mendirikan rumah dengan biaya sendiri.

"Pakai uang dari bantuan teman-teman dan pinjaman suami kepada bosnya," katanya.

Asna mengaku sedang dalam proses membangun atap rumah sementara. Sebab rumah miliknya yang terbakar berlantai dua. Nantinya, pembangunan selanjutnya akan dilakukan setelah Lebaran.

"Rumah saya bagian bawahnya tidak habis terbakar. Jadi saya sama keluarga sudah lakukan pembersihan rumah, sudah tidur di rumah juga. Walaupun saat ini atap masih menggunakan terpal bantuan pemerintah," lanjut Asna.

Sementara itu Ida warga RT 012 ditemui sedang menunggu tukang membangun kembali rumahnya. Adapun prosesnya dalam tahap mendirikan dinding rumah.

"Saya bangun mandiri pakai uang sendiri. Ya supaya bisa segera punya rumah karena enggak nyaman terus-terusan tidur di lorong ruko Green Boutique," jelasnya.

Sementara itu warga bernama Anton (51) masih menunda membangun kembali rumahnya yang terbakar.

"Saya nanti setelah lebaran saja bangun rumahnya. Saat ini saya mau pulang kampung dulu untuk menghibur keluarga, supaya tidak stres pascakebakaran," tuturnya.

Anton juga menunda pembangunan karena masih menunggu keputusan pemerintah terkait penataan Kampung Bandan pasca kebakaran.

"Saya menunggu keputusan penataan dari pemerintah juga untuk membangun rumah. Saya sabar aja dulu menunggu keputusan itu," papar Anton.

Dalam pantuan Kompas.com, mayoritas warga mendirikan rumahnya menggunakan bata berwarna putih atau bata ringan bernama hebel.

Ketua RW 05 Kampung Bandan Muhammad Darta mengatakan setidaknya 30 rumah mulai didirikan kembali oleh warganya.

Keputusan membangun kembali rumah itu karena warga merasa tak nyaman mengungsi terlalu lama di depan wilayah ruko Grand Boutique.

"Warga juga enggak enak terlalu lama di tenda pengungsian didepan ruko, karena mengganggu usaha pemilik ruko. Makanya pada mulai membangun rumahnya lagi," ucap Darta.

Sebagai informasi Pemprov DKI Jakarta Minggu (15/5/2019) lalu menawarkan penataan Kampung Bandan. Wali Kota Jakarta Utara Syamsudin Lologau menyatakan penataan tidak dilakukan dengan penggusuran atau pun pembangunan rumah susun.

"Kami pastikan tidak ada penggusuran atau pun relokasi warga ke rusun. Mereka tetap akan tinggal di lokasi itu," sebut Syamsudin.

Syamsudin melanjutkan, penataan kampung meliputi penataan akses jalan, tempat ibadah, sekolah, sarana prasarana lingkungan, hingga hunian sementara (selter).

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/27/23583501/korban-kebakaran-kampung-bandan-mulai-bangun-rumah-sendiri

Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke