Salin Artikel

Usai Bagi Upah Rp 7.000, Pengamen 9 Tahun Ditemukan Tewas di Kali

Kapolsek Pancoran Mas, Kompol Roni Wowor mengatakan, jenazah anak laki-laki bernama Fahri Ahmad (9) itu ditemukan pukul 18.30 WIB.

Roni mengatakan, awalnya Fahri yang kegiatan sehari-harinya mengamen tengah membagi hasil upah ngamennya di sekitar Pintu Air.

"Setelah temannya mendapatkan hasil Rp 7.000, temannya kemudian pulang meninggalkan Fahri," ucapnya.

Melihat temannya telah meninggalkannya, Fahri pun kemudian menyusul temannya dengan berlari.

Di tengah perjalanan, ternyata korban terpeleset dan jatuh ke kali.

"Awalnya si korban ngejar temannya, tiba-tiba saja temannya ini mendengar suara orang tercebur kali," ucapnya.

Saat dicek ke kali ternyata Fahri telah terjatuh dibagian air yang agak dalam dengan tinggi sekitar 160 sentimeter.

Melihat kejadian itu, teman Fahri pun langsung meminta tolong warga untuk menyelamatkan korban yang telah jatuh di dalam air.

Setelah laporan itu, pihak RT, warga setempat, dan pihak kepolisian langsung mendatangi lokasi.

"Pas di kali sudah terlihat korban dalam posisi di pinggiran kali dan sudah tidak bernyawa, lalu diangkat ke atas oleh warga," ucapnyam

Setelah beberapa saat kemudian, datang orangtua korban ke lokasi kejadian untuk memastikan jenazah itu adalah anaknya.

Roni mengatakan, saat ini korban telah disemayamkan di rumah duka.

"Korban sudah dibawa pulang ke Rumah duka dan tidak bersedia anaknya dilakukan otopsi," ucapnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/28/03000081/usai-bagi-upah-rp-7.000-pengamen-9-tahun-ditemukan-tewas-di-kali

Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke