Salin Artikel

Pemudik di Bandara Soekarno-Hatta Diprediksi Naik 4 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - Eksekutif General Manager Bandara Soekarno-Hatta, Muhammad Suriawan Wakan mengatakan, jumlah pemudik yang menggunakan jasa transportasi udara di Soekarno-Hatta diprediksi naik empat persen dibandingkan tahun lalu.

"Untuk penumpang kami prediksi terjadi kenaikan kurang lebih empat persen.....Jadi periode tahun lalu jumlah penumpang dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta itu mencapai 3,18 juta.... Nah tahun ini kami prediksi menjadi 3,3 juta," kata Wakan di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (29/5/2019).

Jumlah pergerakan pesawat pun diprediksi akan meningkat satu persen. Tahun lalu Bandara Soekarno-Hatta mencatat 21.319 penerbangan, sementara di tahun ini mencapai angka 21.599.

Peningkatan jumlah itu dihitung dari penerbangan yang belangsung dari hari ini hingga tanggal 12 Juni mendatang.

Ia menyampaikan, ada beberapa rute favorit yang menonjol dalam arus mudik tahun ini.

"Rute-rute favorit selama periode Lebaran tahun ini persis sama (dengan tahun lalu), yakni Joglo Semar yaitu Jogja, Solo, Semarang. Kemudian Surabaya, Makasar, Denpasar dan Sumatera itu Padang dan Kualanamu. Kalimantan ada Banjar Masin," kata dia.

Untuk rute internasional, saat libur Lebaran masih didominasi tujuan Kualalumpur dan Singapura.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/29/17193751/pemudik-di-bandara-soekarno-hatta-diprediksi-naik-4-persen

Terkini Lainnya

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke