Salin Artikel

Pemkot Depok Berikan Bantuan Hukum untuk S, Anak yang Disiram Air Mendidih oleh Ibunya

Ketua DPAPMK Nessi Annisa Handari mengatakan, pihaknya memastikan akan membantu proses pemulihan kesehatan, mental, hingga pendidikan S.

“Kami sudah kordinasi dengan Dinas Kesehatan agar mereka yang menanggung semua pembiayaan di RS Fatmawati,” ucap Nessi saat ditemui di Balai Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (29/5/2019).

Selain itu, pihaknya juga akan memberikan bantuan hukum dari P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak) untuk mendampingi S.

“Pada hari ini kami akan dilakukan BAP (Berita Acara Pemeriksaan) dan kami telah menyiapkan bantuan proses hukum dari P2TP2A (pengacara) yang akan mendampingi korban,” ujarnya. 

Tidak hanya bantuan hukum, pihaknya juga telah menyiapkan psikolog untuk memulihkan trauma yang dialami S.

“Ini kan berdasarkan laporan telah ada kekerasan berkali-kali jadi memang agak lama menyembuhkannya hingga si anak tidak takut dan cemas. Hingga anak udah bisa bermain dan tertawa lagi,” ucapnya.

Sebelumnya, S (11) terbaring lemah di RS Fahmawati lantaran sekujur tubuhnya mengalami luka bakar akibat disiram air mendidih oleh ibu angkatnya di kediamannya di kawasan Gandul, Cinere, Depok, Jawa Barat pada Jumat (24/5/2019). 

S adalah seorang tunawisma dari Blok M yang diangkat menjadi anak oleh sepasang suami istri, SN dan U untuk menjadi pengasuh satu anak kandung mereka yang masih kecil.

S disiram ibunya dengan air mendidih lantaran kesal anak kandungnya menangis ditempelkan kuah soto oleh S.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/29/18132631/pemkot-depok-berikan-bantuan-hukum-untuk-s-anak-yang-disiram-air-mendidih

Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke