Dalam agama Islam, Imam Mahdi diyakini sebagai sosok yang akan muncul di akhir zaman untuk menyelamatkan umat manusia dari fitnah Dajjal.
1. Mengaku Imam Mahdi
Keberadaan Muwardi yang mengaku sebagai Imam Mahdi mulai diketahui secara luas setelah undangan acara open house Idul Fitri di Padepokan miliknya diunggah akun Instagram @Infodepok_id, Rabu (29/5/2019) petang.
Dalam undangan tersebut terdapat sebuah kalimat yang menyatakan akan menghadirkan sang pembaharu atau Imam Mahdi, yang tidak lain adalah Winardi.
Sehari-hari Muwardi dikenal berprofesi sebagai seorang anggota satuan pengamanan (satpam) di salah satu hotel di Jakarta.
2. Memiliki jemaah dan padepokan
Winardi memiliki sebuah padepokan bernama Trisula Weda berupa mushala berukuran 2x3 meter di samping rumahnya. Mushala itu dicat dengan warna hitam sehingga menyerupai kabah.
Hal ini diakui oleh salah satu pengikut ajaran Trisula Weda, Mahfuzi. Berdasarkan pengakuannya, dalam padepokan itu, ia dan anggota yang lain banyak memperdalam ajaran agama.
"Ya di sini kami belajar, belajar ilmu, tuntunan. Sifatnya lebih untuk mengetahui dan memperdalam ilmu agama. Untuk mengetahui agama yang selurus-lurusnya," kata Mahfuzi.
Sementara itu, menurut keterangan yang diberikan oleh Ketua RW 005 RT 004 tempat Winardi tinggal, Hasan, pengikut Winardi berasal dari berbagai daerah dan tidak ada satu pun yang merupakan warga setempat.
"Pengikutnya di daerah sini tidak ada. Namun pengikutnya ada dari segala daerah," kata Hasan.
Sebelum berubah menjadi padepokan tempat berkumpul para pengikutnya, mushala berbentuk kabah ini dulunya dibangun pada 2013 dan berfungsi sebagai tempat pengobatan alternatif.
Bentuk dan warna mushala ini yang kemudian banyak diprotes oleh masyarakat sekitar.
Setelah cukup membuat keresahan di tengah masyarakat, akhirnya tokoh agama di Kota Depok, seperti Majelis Ulama Indonesia dan Nahdlatul Ulama, mengadakan musyawarah sekaligus memanggil Winardi untuk diajak duduk bersama dan dimintai konfirmasi.
Musyawarah itu dilakukan di Kantor Kecamatan Sawangan, pada Rabu (29/5/2019) malam.
Hasil musyawarah itu, diputuskan ajaran dan pengakuan yang keluar dari Winardi sebagai sesuatu yang sesat dan keluar dari ajaran agama Islam.
Ketua MUI Kota Depok Dimyati Badruzzaman mengimbau Winardi untuk tidak mengulangi perbuatannya dengan mengaku-ngaku sebagai Imam Mahdi dan memberikan ajaran yang tidak sesuai.
"Apabila terjadi lagi, maka forum juga akan melakukan sikap selanjutnya pada beliau yang akan dikoordinasikan dengan aparat keamanan," ujar Dimyati.
4. Berawal dari mimpi
Awalnya, Winardi mengaku mendapatkan dan menjalankan tugas yang ia dapatkan dari mimpi dan masih lewat mimpi ia mengaku mendapat anugerah dari Allah SWT.
Dalam mimpi ia mengalami perjalanan roh dari kediamannya di Depok menuju kampung halamannya di Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Di sana ia bertemu dengan almarhum keluarga juga leluhurnya.
Tak lama, ia mengajak semua keluarga dan leluhur yang ia temui untuk pergi ke Tanah Suci dan melakukan ibadah di Masjidil Haram, seperti tawaf dan jumrah aqabah.
Adapun gelar Imam Mahdi ia akui mendapat secara langsung dari Allah SWT melalui mimpi tersebut.
"Saya menjalankan di waktu malam hari mendapatkan perintah dan kehendak Allah, ini bukan kemauan saya. Pemberian nama Imam Mahdi diberikan oleh Allah SWT. Jadi bukan saya memberikan nama itu," ujarnya.
5. Minta maaf dan taubat
Atas segala yang telah diperbuatnya, Winardi diminta untuk bertaubat dan kembali pada ajaran Islam berdasarkan Al Quran dan hadis.
Tidak hanya Winardi, para pengikutnya pun diminta untuk meninggalkan ajaran sesat itu.
"Orang yang tak lagi sesuai dengan ajaran hadis maka ini salah, keliru, dan tidak benar. Maka ini ajaran yang menyimpang. Kami meminta agar Winardi bertaubat dan gelar Imam Mahdi agar ditinggalkan. Dan muridnya dapat meninggalkan karena tak sesuai dengan ajaran," ucap Dimyati.
Ia pun menerima permintaan itu dan bertaubat dengan kembali mengucapkan dua kalimat syahadat.
"Alhamdulillah beliau tadi sudah mengaku tobat dan mengucap dua kalimat syahadat. Saya pertegas bahwa beliau sudah mengucap dengan tegas bahwa beliau bukan Imam Mahdi," ujar Dimyati.
Sementara itu Winardi menyatakan permintaan maafnya secara langsung di hadapan tokoh agama dan masyarakat. Ia meminta maaf telah membuat situasi yang tidak nyaman di tengah masyarakat.
"Saya Winardi. Malam hari ini mengaturkan mohon maaf, khususnya baik ulama atau tokoh agama di Sawangan dan Depok juga masyarakat, apabila merasa resah," tutur Winardi.
"Mohon maaf bilamana terjadi kesalahan dan ketidakstabilan di masyarakat," ucapnya.
Ia juga akan mengubah warna cat mushala miliknya agar tidak lagi menyerupai kabah dan menimbulkan salah paham di antara warga.
(Kompas.com/Cynthia Lova)
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/30/17420461/akhir-kisah-pria-yang-mengaku-imam-mahdi-ini-5-faktanya