Salin Artikel

5 Fakta Ambruknya Wahana Komidi Putar di PRJ

"Benar roboh, kejadiannya Senin malam. Menurut saksi di lokasi enggak ada korban jiwa, beberapa orang hanya lecet saja," ucap Kapolsek Kemayoran Kompol Syaiful saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/6/2019).

Berikut fakta-fakta peristiwa tersebut yang dirangkum Kompas.com.

1. Empat orang luka-luka

Akibat kejadian ini sejumlah pengunjung dilaporkan menderita luka-luka karena terjatuh dari komidi putar.

Berikut daftar keempat korban tersebut

1. Ita (41): mengalami luka lecet di bagian mata kaki sebelah kanan.

2. Nisa (30): mengalami luka memar pada bagian tangan.

3. Jumaidi (30): mengalami luka lecet pada lutut bagian kiri.

4. Noval (12): mengalami luka bengkak pada bagian tangan kiri.

"Mereka langsung ditangani petugas medis PRJ, para korban diberikan obat merah dan lainnya," ujar Syaiful.

2. Penyebab kejadian menurut polisi

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Harry Kurniawan mengungkap penyebab robohnya wahana komidi putar di PRJ.

Harry mengatakan, wahana bermain tersebut roboh akibat besi penyangga yang tidak kuat menahan beban saat dinaiki pengunjung.

"Jadi wahana itu mengalami kerusakan akibat tidak kuatnya besi pengangkat beban muatan penumpang," ucap Harry.

3. Penjelasan pengelola

Marketing Director PT Jakarta International Expo (JIExpo) Ralph Scheunemann mengungkapkan, komidi putar yang sempat ambruk diakibatkan oleh salah satu ayunan tersangkut di pagar barikade.

Ralph menyebut ada beberapa bagian pagar yang bergeser hingga membuat salah satu ayunan tersangkut.

"Pagar itu ada 1 atau 2 saya enggak tau kenapa dia bergeser. Karena memang jumlah pengunjung yang banyak ya ada anak-anak atau siapa yang geser karena itu tempat permainan. Nah itu menyebabkan (komidi putar) mutar kan itu ada yang nyangkut," ucap Ralph kepada wartawan di Media Center JIExpo, Rabu (12/6/2019) malam.

Akibatnya, tarikan tersebut menyebabkan komidi putar roboh atau ambruk ke samping.

Sejumlah pengunjung yang naik pun terjatuh dan mengalami luka-luka ringan. Ralph pun membantah jika ada korban yang mengalami luka berat.

"Memang ada 4 orang yang lagi main. Tapi yang paling penting saat itu juga kita mengambil tindakan cepat, yang luka-luka langsung kita lakukan perawatan cepat P3K setelah itu kita bawa ke RS terdekat untuk pengecekan," lanjutnya.

4. Tingkatkan keamanan

Pengelola berjanji untuk meningkatkan keamanan setelah kejadian komidi putar ambruk.

Ralph mengatakan, insiden itu menjadi pelajaran bagi pihaknya untuk terus berhati-hati.

Ia menjelaskan, jika ada permainan atau wahana yang dianggap berbahaya pengelola akan langsung memberhentikan.

"Kami sudah ada tim safety dan kami perhatikan. Dalam hal ini juga kami lihat permainan yang lain yang kami anggap berbahaya ya mungkin akan kami stop," kata dia.

Pengelola Wahana Permainan Welly Wijaya menyebutkan, pihaknya bertanggung jawab penuh terhadap para korban akibat kejadian itu.

Welly memastikan bahwa para korban langsung mendapatkan perawatan hingga pulih.

"Kami sudah lakukan koordinasi dengan mereka dan kami tanggung biaya itu. Kalau memang ada kejadian yang berjalan itu kami tanggung semuanya. Kami bertanggung jawab terhadap itu semua," ujarnya.

5. Operasional komidi putar sesuai prosedur

Welly menyebut pengoperasian wahana tersebut sudah sesuai Standar Operating Prosedur (SOP). Ia mengatakan, kejadian tersebut di luar dugaan pengelola.

"Semua sudah sesuai SOP, tapi kan memang di luar dugaan kita ya, ada anak kecil yang begitu, sekarang sudah kita perkuat semua, dan kita berkoordinasi safety semua, itu sudah dicoba, dan besoknya juga langsung operasi kok," tuturnya.

Sementara itu, Ralph meminta agar kejadian tersebut tak perlu dibesar-besarkan.

Ia menyadari, komidi putar merupakan permainan yang besar maka menjadi fokus banyak orang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/06/13/11263481/5-fakta-ambruknya-wahana-komidi-putar-di-prj

Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke