Salin Artikel

Demi PPDB, Orangtua Murid Antre Sejak 04.30 WIB di SMAN 68 Jakarta

Pada hari pertama pendaftaran, jumlah pendaftar terlihat padat di SMAN 68 Jakarta di Salemba, Jakarta Pusat. Pada pukul 11.00, siswa dan orang tua terlihat memadati tempat pendaftaran PPDB. Mereka membuat dua barisan antrean di depan tempat pendaftaran.

Para orangtua itu membawa dokumen untuk mendaftarkan anaknya. 

Isti, salah satu orangtua calon murid, mengatakan dia sudah mendatangi sekolah pada pukul 04.30 WIB. Ia datang sepagi itu lantaran mengira nomor antrean harus diambil secepatnya agar bisa mendaftar.

"Saya antre dari pagi jam setengah 5 udah ngambil nomor. Anak saya soalnya dikasih tahu temannya, suruh ambil nomor cepat-cepatan dari pagi, kalau enggak kehabisan, enggak bisa lagi," kata Isti.

Namun, Isti baru bisa mendapat nomor antrean pukul 06.00 WIB karena saat dirinya tiba,  sekolah belum dibuka.

"Tapi pas datang sekolah saja masih tutup. Nomor baru dikasih jam 06.00. Kalau pulang dulu buang-buang waktu soalnya setengah lima saja sudah banyak yang datang," kata Isti tinggal di Kwitang.

Hal senada diungkapkan Fitra yang rela datang sejak pukul 05.30 WIB untuk mengantarkan putrinya. Fitra bahkan izin kerja untuk bisa mendampingi anaknya. Ia kemudian mendapatkan antrean nomor 154 untuk mengambil token.

"Izin saya hari ini buat daftarin anak. Pagi banget tadi buru-buru ke sini, takut enggak kebagian. Tapi tetap saja dapat nomor lumayan di bawah karena banyak yang ngantre," kata Fitra.

Kepala Sekolah SMAN 68 Adwiana Hardiyanti membenarkan bahwa para orangtua sudah mendatangi sekolah sejak pukul 04.30 WIB. Adwiana menyebutkan, saat itu sekolah belum dibuka dan nomor antrean belum disiapkan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/06/24/12224791/demi-ppdb-orangtua-murid-antre-sejak-0430-wib-di-sman-68-jakarta

Terkini Lainnya

3 Orang Tewas Akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas Akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke