Salin Artikel

3 Fakta Polisi Marahi Penjual Nasi Bebek karena Teh Hangat Rp 1.000

Pria itu viral karena ada pengunjung lain yang merekam aksi pria tersebut sedang memarahi penjual nasi bebek dengan suara keras.

Dalam video yang beredar di media sosial, disebutkan bahwa pria tersebut marah karena tidak terima teh hangat tawar yang diminumnya dihargai Rp 1.000.

"Dagang aja di sini numpang gratis, minum bayar lo," ucap pria itu dalam video.

Pria itu pun sempat mengakui dirinya adalah seorang aparat kepolisian dan mengancam akan mengusir sang penjual nasi bebek itu.

Berikut fakta-fakta yang dirangkum Kompas.com.

1. Oknum polisi

Kasie Humas Polsek Bekasi Utara Aiptu Rencana membenarkan bahwa pria yang viral memarahi nasi bebek itu ialah seorang anggota kepolisian yang diketahui bernama Mursid dengan pangkat aiptu.

"Iya itu oknum (polisi) benar dan sudah diperintahkan menghadap (bagian) propam (Polres Metro Bekasi Kota)," ujar Rencana saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (25/6/2019).

Berkat aksinya memarahi penjual nasi bebek, Mursid pun diserahkan ke bagian Propam Polres Metro Bekasi Kota untuk menerima sanksi.

2. Hormat bendera

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Indarto mengatakan, Mursid sudah ditindak dan diberikan sejumlah sanksi, salah satunya melakukan hormat kepada bendera Merah Putih di halaman Polres Metro Bekasi Kota.

Namun, Indarto tidak merinci secara detail sanksi hukuman yang diberikan kepada Mursid.

"Tindakan disiplin dan tindakan fisik, salah satunya (hormat bendera)," kata Indarto.

Video Mursid melakukan hormat bendera juga beredar viral di sejumlah media sosial. Dalam video itu, Mursid melakukan hormat bendera menggunakan seragam lengkap dinas kepolisian dengan diawasi oleh polisi lain.

3. Oknum polisi minta maaf ke penjual nasi bebek

Indarto juga menyampaikan bahwa permasalahan Mursid dengan penjual nasi bebek sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

Mursid disebut sudah mendatangi penjual nasi bebek dan meminta maaf atas perbuatannya memarahi penjual tersebut hanya karena teh hangat tawar yang diminumnya dihargai Rp 1.000.

"Penjual dan yang bersangkutan sudah musyawarah dan yang bersangkutan sudah minta maaf," ujar Indarto.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/06/26/11260141/3-fakta-polisi-marahi-penjual-nasi-bebek-karena-teh-hangat-rp-1000

Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke