Salin Artikel

Lahan Proyek ITF Sunter Masih Terbengkalai

Dari pantauan Kompas.com pada Kamis (27/6/2019), tak terlihat ada pengerjaan di proyek yang bernillai 250 juta dollar Amerika Serikat (AS) tersebut.

Di pintu gerbang kawasan yang berada dekat Rumah Pompa Sunter Sentiong, pagar dibiarkan terbuka sehingga orang bebas masu keluar lokasi tersebut. Di gerbang tersebut terdapat gapura yang dipasangi spanduk bertulis "Di lokasi ini segera dibangun proyek pengolahan sampah Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Kegiatan Strategis Daerah (KSD)."

Sedikit melewati bagian gerbang tampak sebuah pos sekuriti. Namun di dalamnya tak ada petugas yang berjaga.

Di samping pos tersebut terlihat dua petugas dari Dinas Lingkungan Hidup yang tengah tertidur di atas kasur yang terbentang di sana. Di dekat pos itu terparkir tiga buah truk warna oranye milik Dinas Lingkungan Hidup Jakarta.

Selebihnya hanya ada lahan luas dengan gundukan sampah di beberapa titik. Di bagian tengah lahan ada beberapa pohon yang dikelilingi rumput. Sejumlah kambing makan rumput-rumput tersebut.

Sejatinya ada gerbang lain yang mengarah ke Jalan Sunter Permai Raya. Namun gerbang itu ditutup.

Bejo (50), pedagang mie ayam yang berjualan di dekat gerbang ITF mengatakan, belum ada kegiatan pembangunan di sana.

"Belum ada kegiatan, belum jelas ini, belum ada kabar kapan mau dibangun," kata Bejo.

Sehari-hari, kata dia, hanya ada truk-truk sampah bergantian datang ke lokasi itu. Para sopir truk ingin berisitirahat di sana.

Tuti (45) warga sekitar juga membenarkan hal tersebut.

"Ya paling ada satpam doang yang mondar mandir ke sana ke sini mulai dari jam 06.00 WIB," ucapnya.

Saat melakukan groundbreaking di area tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, ITF Sunter itu akan mampu mengolah 2.200 ton sampah per hari.

Keberadaan ITF itu disebutnya akan mengurangi beban Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang yang selama ini menampung seluruh sampah dari Jakarta.

"Selama ini, apa yang kita lakukan, kita kirim ke TPST Bantargebang. Konsekuensinya jadi panjang. Selain menimbulkan masalah lingkungan di tempat lain, kita juga merasakan efek dari retase truk-truk kita yang membawa sampah ke wilayah-wilayah tetangga kita," ujar Anies kala itu.

Proyek yang dikerjakan PT Jakarta Propertindo itu bekerjasama dengan perusahaan asal Finlandia, Fortum Power. Proyek itu ditargetkan Anies rampung dalam tiga tahun ke depan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/06/27/15390521/lahan-proyek-itf-sunter-masih-terbengkalai

Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke