Bagaimana tidak, para peserta aksi terus berdatangan ke depan Gedung MK. Mereka silih berganti membeli dagangan pedagang.
Salah satu pedagang kaca mata bernama Khoriah (41) tak memungkiri hal tersebut. Dari pukul 08.00 WIB hingga sore, ia telah menjual ratusan kacamata.
"Sudah lebih dari 100 ya, makanya saya bawa double ini, tinggal pajang doang, panen deh," ucap Khomariah kepada Kompas.com.
Ia mengaku sehari-hari memang bekerja sebagai penjual kacamata di kawasan Manggarai, Jakarta Timur. Namun, setiap ada kegiatan yang dipadati massa, ia akan muncul di sana.
Terlebih, saat musim panas seperti sekarang, warga tidak akan ragu untuk membeli barang dagangannya.
Berjualan dari pagi, ia sempat membagi dua dagangannya dengan suaminya dan berjualan di tempat terpisah untuk menambah pembeli.
Total masing-masing mereka sudah mengantongi lebih dari Rp 2 juta dari berjualan kacamata.
"Ini sudah sore tinggal ini doang yang dipajang ini, sudah gabung saja sama si bapak," ujar dia.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, kacamata yang dijual Khomariah terdiri dari berbagai macam model dan warna.
Umumnya, warga memilih kacamata yang warnanya mampu menghalau sinar matahari.
"Kalau modelnya sih rata laku semua," kata dia.
Berbagai macam model kaca mata itu dijual Khomariah seharga Rp 20.000. Harga itu dipukul rata agar tak ada pembeli yang menawar-nawar barang dagangannya.
Rencananya, Khomariah akan pulang setelah dagangannya habis.
Sore ini, massa terus berdatangan ke depan Gedung MK. Mereka tampak berdatangan dengan sejumlah atribut yang menunjukkan kelompok mereka.
Di depan Gedung MK, sebuah mobil komando mendengarkan secara langsung kondisi di dalam ruang sidang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/06/27/20112031/pedagang-kacamata-panen-pembeli-saat-aksi-kawal-sidang-putusan-mk