Peluang kecil itu bisa didapat melalui kuota sejumlah sekolah negeri yang kemungkinan masih kosong usai penutupan sistem PPDB pada Rabu (3/7/2019) ini pukul 14.30 WIB.
"Mereka masih punya harapan di SMP negeri dengan memanfaatkan bangku kosong tersisa. Kemungkinan sih masih ada, beberapa sekolah yang belum terisi penuh," kata Kepala Seksi SMP Dinas Pendidikan Kota Bekasi Mawardi kepada Kompas.com, Selasa sore.
Namun, kompetisi memperebutkan slot kursi terakhir itu bisa jadi bertambah sengit. Pasalnya, hanya diberlakukan satu jalur masuk, yakni sistem zonasi jarak rumah ke sekolah. Calon siswa bakal berlomba-lomba merebut tempat tersisa di sekolah negeri yang paling dekat dengan kediaman.
"Jalur perpindahan orangtua yang tadinya 6 persen, jalur prestasi 1 persen sudah tidak ada lagi. Disatukan jadi sistem zonasi," kata Mawardi.
Karena itu, ia mengingatkan agar para orangtua murid senantiasa mengecek posisi anak mereka dalam pemeringkatan di sekolah pilihan pertama berdasarkan zonasi. Jika ada kekeliruan jarak, Mawardi mengimbau orangtua murid segera melapor ke kantor Dinas Pendidikan Kota Bekasi.
"Akan kami layani sampai pukul 14.30, sampai tenggat akhir pendaftaran. Cukup bawa kartu keluarga dan tanda bukti waktu verifikasi awal saja," kata dia.
Apabila calon siswa tergusur dari pemeringkatan karena jarak rumah ke sekolah terlalu jauh, ia harus segera mendaftar di sekolah pilihan kedua. Batas waktunya sesuai tenggat akhir PPDB online di Kota Bekasi, yaitu Rabu ini pukul 14.30 WIB.
"Dari hari pertama yang penting dia sudah ter-delete di pilihan pertama, dia boleh daftar pilihan kedua langsung sampai besok jam 14.30," ujar Mawardi.
Apabila kedua upaya tersebut gagal, calon siswa terpaksa banting setir ke sekolah swasta atau berharap pada slot rebutan bangku kosong pada 8-9 Juli ini.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/03/06473641/siswa-yang-gagal-ppdb-online-di-bekasi-bisa-berebut-kursi-kosong-pada-8-9