Salin Artikel

Jalasena di Pulau Reklamasi Sudah Dibuka untuk Publik, Begini Kondisinya

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat kini sudah bisa mengunjungi jalur jalan kaki dan sepeda santai (Jalasena) yang ada di Pantai Maju, Pulau Reklamasi, Jakarta Utara.

Hal itu ditunjukkan oleh sebuah baliho yang ada di bundaran Pantai Maju yang bertuliskan "MOHON DOA RESTU, JALAN KAKI DAN SEPEDA SANTAI (JALASENA) SEPANJANG 3,2 KM SIAP DIGUNAKAN PUBLIK".

Pada baliho tersebut, tertulis juga tanggal pembukaan Jalasen. Jalasena sudah bisa digunakan untuk masyarakat sejak 30 Juli 2019.

Pada baliho itu juga tertulis berbagai fasilitas yang bisa dinikmati warga seperti jalur pedestrian, area parkir, tenpat duduk, hingga penyewaan sepeda.

Namun saat Kompas.com mengunjungi lokasi tersebut pada Selasa (30/7/2019) malam, jalan menuju lokasi Jalasena masih dipasangi penghalang jalan.

Jalan menuju area tersebut juga dijaga oleh seorang sekuriti yang bersiaga di posnya. Dekat pos sekuriti tersebut terdapat sebuah celah antara pembatas yang bisa dilalui penjalan kaki, pesepeda, dan pengendara motor.

Kompas.com mencoba melintasi celah tersebut. Saat melintas, sekuriti tersebut tak menghalangi pengunjung yang ingin datang ke sana.

Ketika masuk ke area itu, pengunjung bisa langsung mengarah ke pinggir laut. Di pinggir pantai terdapat beberapa kanopi yang disertai tempat duduk.

Di sana juga ada jalur yang bisa digunakan pesepeda untuk berkeliling lokasi. Akan tetapi jalanan di sana masih cukup berpasir sehingga rawan licin bagi para pesepeda.

Lampu yang menerangi area tersebut juga belum sepenuhnya menyala sehingga banyak titik-titik yang terlalu gelap saat dilewati.

Corporate Secretary PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Hani Sumarno mengatakan Jalasena memang sudah terbuka untuk umum seperti yang disebutkan pada spanduk tersebut.

"Iya (sudah dibuka) baru 3,2 km dari 7,6 km targetnya. Jadi kenapa baru 3,2 km, karena lahannya yang sudah padat baru 3,2 km. Stabil. Selebihnya lahannya kan karena itu buatan jadi masih perlu pemadatan, masih belum stabil," kata Hani.

Dia mengakui pengerjaan di lokasi tersebut belum 100 persen selesai. Pihaknya masih akan melakukan pengerjaan di sana.

"Namanya juga baru hari pertama dan itu juga belum ada signage untuk keselamatan, kemudian belum ada petunjuk-petunjuk untuk publik. Tapi setidaknya kalau sudah kepingin lihat lautnya dari tanggul dipersilahkan masuk," ucapnya.

Hani memastikan lokasi tersebut sudah cukup aman bagi warga yang ingin beraktivitas di sana karena sudah tidak ada pengerjaan skala besar pada titik tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/31/09441421/jalasena-di-pulau-reklamasi-sudah-dibuka-untuk-publik-begini-kondisinya

Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke