Firasat itu dirasakan dua minggu sebelum putrinya meninggal dunia.
Dia mengatakan, dua minggu terakhir, putrinya menjadi sosok yang pendiam dan kerap rindu dengan Farid serta istrinya.
"Tadinya anaknya sangat ceria. Dua minggu terakhir dia pendiam dan selalu mengharapkan kedua orangtuanya cepet pulang karena dia kangen," ujar Farid saat ditemui di rumahnya di perumahan Taman Royal II, Cipondoh, Tanggerang Kota, Jumat (2/8/2019).
Farid juga memperhatikan betapa lelahnya putri kesayangannya itu selama menjalani latihan Paskibraka.
Farid bahkan sempat meminta anaknya untuk berhenti jika sudah kelelahan.
"Dia (Aurellia) sampaikan bahwa sebenarnya dia cape, tetapi ketika kita sampaikan 'sudah berhenti saja', dia tetap nggak mau," kata dia.
Siapa sangka, sibuk sebagai anggota Paskibraka menjadi aktivitas terakhirnya sebelum meninggal dunia.
Aurellia Qurratuaini meninggal dunia pada Kamis, (1/8/2019) pukul 04.00.
Sebelum meninggal, Aurellia sempat menjalani latihan yang cukup berat.
Selama latihan, Aurellia dan beberapa anggota Paskibraka lainya kerap disuruh push up dengan tangan dikepal, memakan jeruk berserta kulit - kulitnya hingga menulis buku diary oleh para seniornya.
"Kemudian senior memberikan tugas tambahan tugas tambahan ini yang membuat psikologis makin drop. Seperti dia harus membuat buku diary setiap hari, dia harus ngisi padahal dia sudah capek kegiatan pagi sampai malam," tambah Farid.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/03/07100061/dua-minggu-sebelum-meninggal-aurellia-jadi-pendiam-dan-rindu-orangtua