Ketua Forum Guru Honorer Indonesia, Rambey, mengaku belum tahu alasan gaji itu tidak diberikan kepada guru-guru honerer padahal uang telah dicairkan.
"Sudah tiga bulan sejak Juni, padahala sudah ada uangnya hanya terbentur masalah administrasi, tentang apa dan gimananya tidak tahu," ujar Rambey saat dihubungi, Rabu, (7/8/2019).
Ia mengatakan, semenjak gaji guru bersumber dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) gaji guru honorer seringkali terlambat.
Akibat keterlambatan pembayaran gaji itu, para pengajar dengan gaji bulanan sekitar Rp 1 juta hingga Rp 2,5 juta itu kini menjerit. Mereka terpaksa mengutang untuk menutupi kebutuhan keluarga.
“Banyak guru sampai pinjam sana-sini dulu untuk nutupin tagihan dan keperluan rumah tangga. Kalau menunggu dari uang gajian sampai kapan, karena keperluan keluarga ada terus,” ucap Rambey.
Rambey mengatakan, pihaknya akan berbicara dengan Dinas Pendidikan Kota Depok mengenai keterlambatan pembayaran gaji itu.
Pada 2018 Pemerintah Kota Depok sudah berjanji untuk tidak lagi terlambat membayar gaji guru honorer.
“Kami kemungkinan besar akan bicara dengan Kadisdik. Kami berharap hal seperti ini yang sudah dijanjikan oleh Pak Kadis tahun 2018 lalu tidak terjadi lagi,” ucap Rambey.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/07/10563421/guru-honorer-di-depok-keluhkan-gaji-yang-terlambat-hampir-3-bulan