JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan DKI Jakarta bersama Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menggelar operasi lingkar badai untuk menertibkan ojek online yang kerap mengokupasi badan jalan di sekitar halte transjakarta, stasiun, hingga pusat keramaian.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, operasi lingkar badai sudah digelar sejak pertengahan Juli lalu.
"Kami melakukan pola namanya operasi lingkar badai, di mana anggota kami bersama anggota Ditlantas itu operasi dengan pola mobile," ujar Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (7/8/2019).
Syafrin menjelaskan, operasi lingkar badai adalah patroli yang dilakukan petugas Dishub dan Ditlantas Polda Metro untuk mengusir para ojek online yang mengokupasi badan jalan.
Dengan demikian, para ojek online itu tidak menyebabkan kemacetan.
"Pagi dan sore hari itu ada anggota kami yang melingkar di kawasan Sudirman-Thamrin misalnya, atau Merdeka Barat, tugas mereka menggebah (mengusir) para ojek online untuk tidak parkir di lokasi-lokasi atau pusat kegiatan," kata dia.
Dalam operasi tersebut, lanjut Syafrin, polisi juga akan menilang para ojek online yang melanggar lalu lintas.
"Pola yang kami terapkan, jangka mendesak, kita akan lakukan penertiban, dan pada saat dia melanggar, kita tilang," ucap Syafrin.
Salah satu lokasi yang sering diokupasi ojek online yakni Stasiun Palmerah. Area di depan halte Stasiun Palmerah sering menjadi pusat kemacetan.
Sebab, di sana kendaraan roda dua, khususnya ojek online, berhenti untuk mengambil atau menurunkan penumpang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/07/17153641/mengenal-operasi-lingkar-badai-yang-dijalankan-untuk-tertibkan-ojol